Friday, September 19, 2014

Imagine

Gue gak pernah mikirin lagu-lagu John Lennon bener-bener sih sebelumnya, terutama yang Imagine. Yang gue pikirin sekilas adalah, lagunya enak. Yang kedua: liriknya jleb gitu. Tapi stop disitu, karena sampai disitu doang pemikiran gue soal lagunya.

Tapi tadi ketika gue sedang terdiam di metromini dalam perjalanan pulang, entah kenapa lagu itu jadi tiba-tiba now playing di kepala gue. Gue sendiri emang lagi memikirkan soal agama sih, gimana ya.. Susah dijelaskan. Tapi gue merasa there's something right and something wrong about the song. Setelah menelaah masalah gue entah mengapa gue jadi merasa omghello dengan salah satu baris dari lirik lagu tersebut. Meskipun gue sadar sih, ini lagu pahamnya paham kanan sekali (uh gue gak bisa bedain kiri-kanan, maaf).

Perbedaan itu seperti air dan minyak, tak bisa bersatu, tapi bisa berdampingan.

Itu kata iklan Indomie. Aku sih yes. Tapi kok susah sekali yaa menerapkan itu dalam hidup sehari-hari. Gak kayak air dan minyak, menurut gue dua matter yang berbeda itu gak bisa dituang gitu aja. Misalnya mulut tekonya ketika mau dituang ke gelas ternyata kepentok sana sini jadi gak bisa dituang. #ilustrasimacamapaini

Beberapa waktu lalu seorang teman di facebook pernah bikin status (klise abis) soal perlu gak sih menghilangkan agama dan semacamnya kalo agama tuh cuma jadi bahan pertikaian. Yaa, semacam itu lah. Komentar gue waktu itu adalah tergantung sama orangnya. Hehe iya tergantung orangnya, situasinya sekarang adalah, apa bisa gue menjadi 'orang' dengan kriteria ideal itu?

By the way besides Catholicism, I also might be interested in Buddhism. Keren aja gitu ajaran untuk yang penting lo berbuat baik deh sama semuanya, that's so simple yet cool.

No comments:

Post a Comment