Wednesday, December 18, 2013

Some Great Great Movies [SPOILER ALERT]

Hugo Cabret and Isabelle on Hugo (2011)

Biasanya gue suka banget kasih review segala sesuatu beserta sinopsisnya. Tapi gue terlalu capek sodara-sodara. Instead, kali ini gue akan kasih review 4 film sekaligus tapi gak ada sinopsis lengkapnya. Hanya saja yaa seperti biasa, postingan gue berisi spoiler-spoiler gituu. Tapi gue gak cuma akan membicarakan soal film aja tapi gue ngomongin soal faktor di luar film tersebut atau kesan apa yang gue dapet.

Seperti yang udah kalian tau (plis baca postingan gue sebelumnya! Liburan ini gue punya banyak banget stok film dan banyak film yang ternyata keren banget. Gue gak sabar untuk membagikan pengalaman gue ke kalian dan hasilnya adalah postingan ini! Salah satu postingan yang menurut gue cukup niat di tengah kesibukan gue main COC dan kemalasan gue dalam nge-blog akhir-akhir ini.

Film-film yang akan gue review (berasa kayak om riviuw) adalah Pitch Pefect, The King's Speech, Hugo, dan You Are The Apple of My Eye. Believe me when I say these are good movies, that means I want to re-watch them. Sama aja kayak novel, setebel apapun kalo seru pasti wajib gue tonton ulang.

Cekidot!

* * *
Pitch Perfect

Pitch Perfect, a perfect movie.
Sebagian besar dari kalian pasti udah nonton TV dongg sekitar tahun 2000-an? Nah ada beberapa di antara kita yang masih kecil ataupun sudah besar (menjelaskan banget kalimat ini). Gue termasuk yang masih kecil saat itu, indikatornya adalah nonton apapun yang dinyalain mbak di TV gue tonton juga. Salah satu acara TV yang gue tonton jaman gue TK adalah AFI, Akademi Fantasi Indosiar. Acara nyanyi-nyanyi gitu deh. Ada salah satu juri yang demen banget bilang, "Pitch control kamu perlu dilatih lagi ya." That time I didn't even care what that is but I knew that 'pitch' is a cool vocab. Sekarang gue juga gak tau pitch control itu apa dan untuk apa karena gue bukan orang musik, tapi kalo denger kata pitch yaa pengertiannya ga jauh-jauh lah dari nyanyi-nyanyi.

Makanya ketika gue tau judul film ini gue berpikir, ah pasti tentang nyanyi-nyanyi nih. Dan ternyata gue bener. Gue sebagai orang yang rada wicked nyolong baca spoilernya di wikipedia dan gue... kurang tertarik. Tapi semua itu berubah ketika gue beneran punya filmnya dan memutuskan untuk nonton. FILM-NYA KEREN BANGET YAAMPUN!

Emang kayak Glee, tapi film ini lucu banget sumpah. Banyak banget surprise dari film ini dan lebih baik lo gak nonton selagi makan di awal film deh.. Udah gitu nyanyinya juga keren mirip Glee gitu (maaf ya fans HSM. hahahaha). Ternyata setelah gue cek lagi, pemeran yang paling lucu menurut gue yaitu tokoh Fat Amy dapet banyak banget pernghargaan melalui film ini. Keren banget dan wajib masuk whislist lo! Seriusan juga, film ini adalah salah satu film yang bakal gue tonton terus dan gak bakal bosen.

Rate: 4.7 / 5.0
After effect: pengen nonton lagi berkali-kali, pengen download semua lagu yang di-cover di film ini.

"Even though some of you are pretty thin, you all have fat hearts. And that's what matters." - Pitch Perfect (2012)

===


The King's Speech


The King's Speech, epic story within the British empire.
Reuni Harry Potter cast!

Itu hal pertama yang gue sadari saat nonton film ini. Yang pertama sih jelas, Helena Bonham Carter yang main jadi Bellatrix Lestrange disini dia jadi istrinya King Geogre VI. Tapi makin lama gue tonton... eh anjrit, King George V kok familiar.. Ternyata dia Michael Gambon, our Dumbledore! Belom cukup kaget disini, gue menemukan sosok yang tadinya sangat gue benci dengan tampang dia ini, ia adalah Timothy Spall dan gimana ngga benci gue sama dia kalau ternyata dia yang jadi Peter Pettigrew! Tapi asli Spall disini wise banget dan gak licik kayak di Harry Potter. What an actor!

Helena Bonham Carter as a Duchess. 
You can see how royal she is here! Despite her mad character in Harry Potter, indeed.

Michael Gambon, wise as always!

Timothy Spall, from a filthy villain to a great Prime Minister.

Terlepas dari reunian sedikit itu, film ini emang bener-bener bagus. Tipe film yang mungkin nggak menyuguhkan terlalu banyak bumbu-bumbu action ataupun memaksa penonton untuk terpaku sama subtitle (ketauan listening-nya jelek) karena kalo ketinggalan dikit bisa gak ngerti atau bahasa gampangnya, maksa mikir. Film ini bener-bener film lah, something that really entertains you by its motion picture and story within. Story. Gue bahkan gak ngerti apa yang barusan gue ketik, tapi sumpah, ini bener-bener film yang tepat untuk mendeskripsikan kata 'epic'.

Sekilas tentang film ini, The King's Speech menceritakan kisah King George VI yang gagap padahal dia itu seorang putra Raja Inggris, King George V. Oke, jadi sebagian besar film ini menceritakan kisahnya sewaktu masih menjadi Duke of York. Suatu hari di tahun 1925 beliau disuruh ayahnya membawakan sebuah pidato, tapi mendadak dia gagap di depan umum. Istrinya yang diperankan oleh Helena Bonham Carter mencarikan seorang terapis supaya sang Duke bisa mengatasi masalahnya ini. Terapis yang didatangi sang Duke of York adalah Lionel Logue. Awalnya memang George rada gak percaya tapi perlahan-lahan mereka saling membangun ikatan kuat dan Logue akhirnya mampu mengatasi masalah King George VI.

Satu hal yang gue suka banget dari film ini adalah karena benar-benar berdasarkan sejarah. Masih ada di wikipedia kalau kita mau cari, pidato 'gagal' di tahun 1925 itu. Kemudian King Edward VIII, kakak dari King George VI, bener-bener punya masalah yang terkait dengan wanita sampai-sampai dia mundur dari jabatan. Mungkin ini salah satu aspek yang bikin gue kepincut banget sama ini film, gue history geek banget orangnya. Sebagai salah satu after effect, gue nge-search berbagai hal terkait dengan kerajaan Inggris di masa itu.

Sekedar trivia, Prince George yang merupakan anak dari Prince William dan Kate Middleton itu namanya diambil dari nama King George VI. Jadi ceritanya gini, kan biasanya takhta kerajaan Inggris dikasih kepada anak tertua. Jadi harusnya dari King George V (inget aja Dumbledore!) harusnya raja selanjutnya adalah Edward. Tapi Edward sedang menjalin hubungan dengan seorang Amerika yang cerai 2 kali sedangkan hal itu dilarang Gereja, padahal menjadi raja Inggris berarti menjadi kepala Gereja yang ada di Inggris gitu. Edward memilih mundur dan memberikan kekuasaannya kepada adiknya. Kalau hal ini gak terjadi, pasti sekarang kita gak punya Queen Elizabeth II. Why? Karena dia adalah putri dari King George VI! Dan pastinya kita gak akan punya Lady Diana ataupun Kate Middleton sekarang :( Another trivia, gue bener-bener salut dengan King George VI karena kayaknya dia raja yang baik deh. Karena dia kepercayaan rakyat Inggris sama kerajaan selama Perang Dunia II terjaga dengan baik dan dia juga satu-satunya pemimpin takhta kerajaan Inggris yang pernah memberikan penghargaan secara personal kepada seorang individu atas jasanya kepada kerajaan. Selain itu kalau kalian cari di wikipedia juga, Lionel Logue menjadi sahabat dari sang raja dan setia mendampingi King George VI. Ada deh di wikipedia surat dari Logue kepada istrinya King George VI ketika King George VI wafat, sedih gitu..

Kalian harus nonton filmnya sendiri! Seperti film British lainnya, gue suka banget dengerin accent mereka, tapi gak terlalu kental sih, karena Logue sendiri adalah orang Australia. Kemudian biasanya tuh film-film Inggris agak dark gitu kan, contohnya kayak Harry Potter yang menurut gue rada gelap gitu tapi tetep asik. Nah The King's Speech juga sama apalagi setting film-nya puluhan tahun lalu. Tapi justru hal ini adalah salah satu faktor kenapa The King's Speech epic bangeet dan gue benar-benar menyaksikan sinematografi yang bagus parah itu gimana.

Barney Stinson mungkin bakal bilang, "Wait for it.... legen... dary!" buat film ini.

Rate: 4.9 / 5.0
After effect: jadi tahu sejarah kerajaan Inggris, pengen nge-search lebih lanjut di Google

"You don't need to be afraid of the things you were afraid of when you were five." - The King's Speech (2010)


===

Hugo
Hugo, soo British yet epic movie!

Satu lagi film epic dari Inggris! Hugo!

Awal gue tau film ini adalah ketika gue suka baca-baca majalah Hai dan ada review tentang Chloe Grace Moretz. Gue suka banget sama dia, apalagi sejak dia ikut main di 500 Days of Summer meskipun perannya kecil dan temen gue yang update banget di kala itu, Regi, sering sebut-sebut nama dia. Salah satu film terbaru dari Chloe di tahun itu adalah Hugo dan baru kemarin gue kesampaian nonton filmnya.

Pertamanya gue sempat takut untuk nonton film ini, again I say, film British tuh gelap-gelap gitu biasanya (buat yang ngerti aja). Tapi akhirnya di siang bolong gue memberanikan diri untuk nonton dan... film ini gak serem sama sekali (sebenernya).

Memiliki setting cerita di Paris, film ini bercerita mengenai anak yatim piatu yaitu Hugo Cabret yang tinggal di stasion kereta dan tugasnya adalah membetulkan jam-jam di stasiun. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Hugo kebanyakan mencuri dan berusaha keras agar tak tertangkap petugas keamanan stasiun. Hugo memiliki benda peninggalan sang ayah, yaitu automaton yang berusaha ia perbaiki. Cerita akhirnya mengalir membawa Hugo ke kehidupan yang lebih baik karena kerja kerasnya dan tentunya beautifully written destiny.

Satu hal yang menjadi nilai plus dari film ini adalah aksennya! British-nya sumpah kentelll banget dan gue cukup amazed di sini karena Chloe adalah aktris Amerika tapi aksen British-nya lumayan bagus (lumayan karena kadang agak terdengar dikentel-kentelin biar kayak aksennya Asa). Sama lah dengan Emma Watson yang sukses main film dengan aksen Amerika. Kemudian scoring film Hugo oke banget, orkestra klasik-klasik gitu tapi bener-bener enak didengerin dan bikin Hugo terkesan kuno tapi ceria. Sama kayak The King's Speech, sinematografi dari Hugo bagus parah. Kemudian aksi dari para pemeran juga bagus banget mulai dari Hugo-nya sendiri sampai penjaga stasiunnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, enak banget ngeliat penampilan Asa Butterfield disini sama ngeliat senyumnya Chloe Moretz yang cakep banget.

Gue juga gak ngerti apakah Inggris kekurangan pemain film atau memang pemeran film Harry Potter emang benar-benar orang-orang berkualitas, karena lagi-lagi gue menemukan banyak banget pemeran Harry Potter di sebuah film sekece ini. Dari yang paling keliatan sih, ada almarhum Richard Griffith yang memerankan Uncle Vernon, disini dia memerankan pengunjung setia stasiun gitu, kayaknya pemilik toko apa gitu deh. Lucunya tokoh yang diperankan oleh Richard Griffith ini ceritanya mau pedekate sama ibu-ibu (yang kayaknya sih pemilik toko roti atau nggak kedai kopiyang diperankan oleh.. Frances de la Tour! Buat yang nggak tau, dia ini memerankan Madame Maxime, kepala sekolah Beauxbatons! Gue cukup lega ternyata dia nggak gigantisme beneran. Terakhir adalah Helen McRory, mungkin banyak yang gak tau gue juga baru tau tadi abis browsing, tapi dia adalah pemain Narcissa Malfoy.

Helen McRory

Kiri itu (alm) Richard Griffith dan sebelah kanan adalah Frances de la Tour.
Hati-hati Uncle Vernon, nanti Hagrid marah..


Gak cuma casts dari Harry Potter yang bikin gue kaget. Tau penjaga stasiun yang tadi gue sebut kan? Nah, gue lupa namanya. Tapi setelah tadi gue cek di IMDb, kok gue berasa muka dia familiar.. Karena di Hugo muka pemerannya, Sacha Baron Cohen ini alisnya tegas gitu. Tapi di IMDb gue berasa kenal dan ternyata.... dia pemeran Aladeen di The Dictator! Iyeee film kocak gak ada otak itu! Sekali lagi gue amazed banget karena dia emang aslinya orang British dan aksennya mantep banget, tapi di The Dictator (kalo yang pernah nonton) aksennya bener-bener.. waduh.

Sacha Baron Cohen.
This ridiculous actor is actually a comedian! That explains things..
Terakhir, ini sama sekali bukan family movie tapi bener-bener film untuk segala usia. Mungkin agak berat untuk anak-anak tapi film ini bagus untuk anak-anak dan gak terlalu ringan untuk orang dewasa. Jangan bilang lo gak mau nonton Hugo tapi ngebet nonton Despicable Me! :p Ah, soal kekurangan dari Hugo mungkin peran Chloe Moretz yang kurang di-eksplor dan film-nya agak lama, tapi gue suka film yang durasinya lama, why not? Dan lagi, gue bilang gue suka film tentang sejarah dan melalui film ini lo bisa tau banyak soal sejarah perfilman.

A good film to watch!

Rate: 4.9 / 5.0
After effect: tau banyak soal sejarah film, mind=blown.

"Once upon a time, I met a boy, named Hugo Cabret. He searched to find a secret message. Now that message is his way... all the way home." - Hugo (2011)

===

You Are The Apple of My Eye


You Are The Apple of My Eye

Gue gak bakal bahas banyak soal film ini karena sesuatu hal.

Pertama mari kita bicarakan secara keseluruhan. Menurut gue sinematografi film ini juga bagus tapi gue kurang begitu suka dengan jokes yang terlalu vulgar. Di samping itu, film ini so sweet paraahhhh gak nahan deh seriusan. Gue pengen banget-banget-banget nonton film ini lagi.

Tapi semua itu berubah di 20 menit terakhir film

All these so sweet scenes are in vain. Gak kayak semua film romance, ternyata film ini gak berakhir dengan "..and they lived happily ever after." Tokoh utama cewek yang udah menarik perhatian gue banget ternyata malah nikah sama cowok lain.. Cowok figuran dari mana tau.. Gila gue bener-bener meneteskan air mata saat tau kalo ceweknya udah nikah sama cowok lain. Gue sampai pasang pose berdoa supaya plis plis plis pernikahannya batal atau langsung cerai atau gimana deh caranya biar Chen Xia Yi bisa jadi sama Ko Teng. Tapi enggak. Gak semua film romance itu happy ending ARGH HOW I HATE WATCHING THIS EPIC MOVIE.

Gue gak curiga ketika di awal cerita Ko Teng pakai baju pesta, ehhh ternyata dia cuman dateng sebagai tamu undangan! Tapi ada hal-hal yang keren sih yang bisa ditonton di film ini, kayak gimana setelah sang cewek udah nikah sama cowok lain ternyata Ko Teng masih sayaangg banget sama ceweknya. Cuman tetep aja, plis deh pak sutradara bikin You Are The Apple of My Eye 2 dong ahhh yang ceritanya si Michelle Chen (pemeran cewek) akhirnya nikah sama Ko Teng!!!

Gue merekomendasikan film ini buat kalian semua yang gak ada masalah sama sekali dengan sad ending. Tapi maaf ya, udah keburu spoiler ane di atas ._. Meskipun gue kurang suka endingnya, tapi ke-so sweet-an dari film ini ternyata masih juga tidak berakhir di menit-menit terakhir film, jadi sebenernya worth it juga sih untuk ditonton.

Buat yang rada ngerti Mandarin, kayaknya asik juga deh buat nonton film ini karena pasti ada beberapa tulisan atau kata-kata yang kalian ngerti. Itung-itung belajar-belajar lagi lahh!

Rate: 3.9 / 5.0
After effect: nangis, gak bisa tidur karena kepikiran, kalo gak kuat gak mau nonton lagi

"Aku berkata aku tak akan rela mendoakan wanita yang pernah kau cintai bahagia ketika dia tidak bersamamu lagi, tapi ternyata aku salah. Ketika kau sangat mencintai seorang wanita, kamu akan tetap berdoa memohon bagi kebahagiaannya meskipun dia tidak lagi bersamamu. - You Are The Apple of My Eye.

* * *

Gue emang bukan orang yang suka ngecek IMDb jadi segala rate yang gue kasih di atas murni dari hasil penilaian gue sendiri, jadi gue minta maaf kalau ada yang ketinggian atau kerendahan.. Semua murni dari pengalaman nonton gue. Seringnya sih setelah nonton gue malah baru buka-buka di wikipedia soal film itu dan banyak yang gue gak tau misalnya soal berapa banyak penghargaan yang didapet film tersebut. Gue belom cek You Are the Apple of My Eye (saking sakit hatinya broo!) tapi 3 film pertama yang gue review fix parah dapet penghargaan yang banyaaakkk banget.

Tapi semua film itu benar-benar ngebuat gue berpikir, save your money to watch a great-great movie fellas! Kadang gue nyesel banget karena gak ngecek trailer karena ternyata film yang gue tonton jauh di bawah ekspektasi gue. Tapi kadang (seperti kejadian di atas) gue dibuat terkejut akan kerennya sebuah film. Contoh film yang gue nyesel nontonnya adalah Last Vegas, emang sih lucu tapi... gue nyesel kenapa waktu itu gue gak nonton Ender's Game. Padahal di film itu ada Asa Butterfield oh nooo! Semua ini terjadi karena gue gak nonton trailer Ender's Game dulu dan waktu itu temen gue cuman bilang, "Itu tentang alien-alien gitu." You didn't say one of the warrior is Asa! 

No comments:

Post a Comment