Saturday, September 28, 2013

Mikir Terus

Berterimakasihlah kalian karena gue mati-matian ngeblog kali ini! *diserbu nyamuk*

Kalo lo sering ngebaca blog gue, mungkin ketara banget ya gue suka banget ngungkit-ngungkit masa lalu. Aku terjebak, di ruang nostalgiaaaaaaaiaaaaa~

Kali ini gue juga mau begitu! Oke, jadi awal mulanya adalah sebuah chat dengan Gaby ngomongin komik yang stuck lama banget penerbitannya sampe ketinggalan jauh dengan Jepang. Kemudian gue mulai ngomongin soal Conan yang gak tamat-tamat.

Sebagai die hard fans nya, gue mulai tergila-gila ketika kelas 4 SD. Bisa kalian baca sih di tab For Your Curiosity, kalo gue jadi suka Conan setelah nonton anime yang malah menurut gue salah satu anime terhorror Conan. Kemudian gue mulai beli komik-komik Conan pertama kali di bookfair di PRJ, padahal sebelumnya gue anti banget sama Conan karena serem. Intinya, jadilah gue pecinta Conan.

Sebagai anak kelas 4 SD yang kere, suatu hari gue berangan-angan kalo gue udah SMA dan berumur 16 tahun, dengan asumsi kalo satu komik terbit per 3 bulan (sumpah, gue udah buat kalkulasinya sebagai anak SD!) maka saat itu tiba bakal udah ada Conan edisi 70an. Dan mungkin Conan udah tamat, tapi gue udah berhasil koleksi semua komiknya karena menurut perkiraan gue-yang-kelas-4-SD, pas SMA gue bakalan kaya dan banyak duit kayak anak SMA yang gue liat dulu.

Pada kenyataannya, sekarang gue udah jadi anak SMA dan berumur 16 tahun. Gila, ngebayanginnya aja merinding yaa pas pertama kali pake seragam SMA gue juga merinding loh btw. Ehem, balik ke topik semula. NAHH, ternyataa yang jadi kenyataan dari asumsi gue hanyalah: Conan udah sampai edisi 70an dan gue udah koleksi semua komiknya. Angan-angan Conan tamat maupun gue jadi kaya belum kesampaian.. Oke mungkin gue lebih kaya dari anak SD dalam indikator kemampuan gue jajan Mie Sin-sin yang harganya makin mahal (y).

Waktu berjalan dan tanpa sadar bakal terus berjalan. Biarpun Conan gak tamat-tamat juga, tapi heelllllllll gue udah jadi anak SMA dengan segala hal rumit yang belum pernah gue bayangkan sebelumnya. Gue jadi lebih religius dan lebih bingung.. Tolong jangan bebani gue yang macam-macam.. Clue aja ya, salah satu masalah yang membayang-bayangi gue adalah, kuliah apa yang mau gue ambil. Hahah gue bener-bener capek mikirin beginian dan kayaknya gue bener-bener salah jalur, salah dari awal. Gak taulah, masih ada setengah tahun semoga udah ketemu jawabannya, ya Tuhan :( Masalah gue sudah bertambah rumit, salah satu indikatornya adalah gue kekurangan waktu, tandanya adalah gue gak lagi hapal dengan kasus-kasus maupun cover Conan. Give me some time with my comic! :(

Inti dari postingan ini adalah... gak ada. Gue cuma capek.

Hubungannya dengan Conan adalah... gue sedang memikirkan gimana caranya Ai bisa sama Conan tanpa ngelukain Ran...... Tuhkan nambah satu lagi pikiran gue :(

Soal blog gue yang isinya nostalgia semua, ini semua gara-gara gue suka sejarah astagaa. Apa perlu gue ganti judul blog guee?

All Unite As One

Bukan bukan gue bukan fans MU..

Jadi setelah selama ini baca Naruto dan kesel akan ceritanya yang gak selesai-selesai (gila gue fans Conan yang gatau diri!) gue menemukan beberapa hal yang bikin gue seneng baca Naruto.

Mumpung katanya udah mau tamat nih.

Bikin sedih. Gue suka dengan komik yang bikin gue nangis terharu tapi bukan yang sad ending loh ya haha! Tapi selalu aja ada yang scene yang bikin gue terharu dan gak jarang gue nangis kejer baca Naruto. Di Bakuman, komik tentang komik (loh!?), ada adegan ketika si pemain utama yang gue lupa namanya..., bilang kalo pembaca itu cerdas dan tau kalo mangaka pengen bikin mereka nangis.

Sumpah gue gak ngerti.

Gue gak tau maksud dia itu baik atau buruk.. Tapi yang jelas gue tau dia mau bikin gue nangis tapi toh gue nangis-nangis aja.. Padahal gue bukan orang yang gampang nangis tapi kenapa kalo baca komik gue malah jadi nangis kenapaaa, bahkan beberapa panel aja cukup bikin mata gue berkaca-kaca.

Yang kedua adalah kalo ceritanya cinta-cintaan gitu, so sweet gitu wkwk :$ yang masih ngebekas di ingatan gue adalah ketika Kushina nyeritain awal dia ketemuan sama Minato. ITU SWEET PARAH. Gue sampe teriak-teriak kecil gak jelas pas adegan itu, sampe gue search anime-nya! Turns out kalo versi anime malah kurang ngena daripada komik, kelamaan sih kalo di anime ngomongnya wkwk.

Nah yang terakhir nih. Selama ini Naruto itu terkenal selalu aja berantem, pecah ini itu. Konspirasi ini itu. Bahkan Naruto sampe berantem sama Sasuke! Tapi menjelang akhir-akhir cerita gue cukup syok ketika semua shinobi bisa bersatu jadi satu. Bukan, gue bukan syok pas bagian mereka disatukan secara formal itu. Justru gue terharu banget ketika dengan Edo Tensei, Sasuke dan Orochimaru malah balik mendukung pihak Naruto. Itu kece berat. Dan ketika di chapter 648 Orochimaru ikut dateng ngebantuin setelah menyembuhkan kelima Kage, gue bener-bener bahagia. True peace. Tinggal Madara nih sama Obito ckckck.

Ah yaa, di chapter 647 ada bagian yang bikin gue nyaris nangis juga. Ketika mereka semua terhubung sama jurusnya klan Yamanaka dan ketika mereka akhirnya bisa ngerasain perasaannya Naruto selama ini. Itu.. nyesek parah. Gue agak bernostalgia uyee. :')

Ehiyaa gue baru inget. Nama tokoh utama di Bakuman itu Ashirogi Muto! Itu nama pena mereka sih, kan tokoh utamanya ada 2 hehe.

Friday, September 27, 2013

Kultur Jaringan dan Pemanfaatan Totipotensi

Tahapan dalam Kultur Jaringan:

1. Pemilihan dan penyiapan induk sumber eksplan.
Tanaman induk  tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumber kontaminan pada waktu dikulturkan secara in-vitro.

Lingkungan tanaman induk yang lebih higienis dan bersih dapat meningkatkan kualitas eksplan. Pemeliharaan rutin yang harus dilakukan meliputi: pemangkasan, pemupukan, dan penyemprotan dengan pestisida (fungisida, bakterisida, dan insektisida), sehingga tunas baru yang tumbuh menjadi lebih sehat dan dan bersih dari kontaminan.

2. Pemilihan media tanam.
Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral unsur hara makro dan unsur hara mikro, vitamin, dan Zat pengatur tumbuh (hormon). Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.

3. Inisiasi kultur.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan atau bahan tanam dari bagian tanaman indukan untuk kemudian dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas, ujung akar, bunga, serbuk sari, batang karena bagian-bagian tersebut masih aktif membelah.

4. Sterilisasi.
Untuk mendapakan kultur yang bebas dari kontaminasi, eksplan harus disterilisasi. Sterilisasi merupakan upaya untuk menghilangkan kontaminan mikroorganisme yang menempel di permukaan eksplan. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk mensterilkan permukaan eksplan adalah NaOCl, CaOCl2, etanol, dan HgCl2. Segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di empat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan alkohol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.

5. Multiplikasi atau perbanyakan propagul.
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan atau propagul pada media. Media pada multiplikasi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan yang akan dicapai. Contohnya untuk menumbuhkan tunas-tunas pada media tersebut dapat ditambahkan zpt golongan sitokinin. Perbanyakan dapat dilakukan dengan cara merangsang terjadinya pertumbuhan tunas cabang dan percabangan aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman secara adventif, baik secara langsung maupun melalui induksi kalus terlebih dahulu.

6. Pemanjangan tunas, induksi, dan perkembangan akar.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar. Dalam tahap ini, kultur tanaman akan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan (Wetherell, 1976). Tunas-tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi di pindahkan ke media lain untuk pemanjangan tunas.

7. Aklimatisasi.
Aklimatisasi adalah kegiatan mengadaptasikan tanaman atau mengkondisikan tanaman dari yang semula kondisinya terkendali ke kondisi yag tak terkendali, untuk menjadi tanaman yang autotrof. Aklimatiasi dilakukan dengan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.


Letak pemanfaatan totipotensi terletak pada tahapan inisiasi kultur, sterilisasi, hingga aklimatisasi yaitu pengadaptasian tanaman menjadi tumbuhan dewasa yang sempurna yang identik dengan induknya. Hal ini disebabkan karena pengertian dari kultur jaringan itu sendiri adalah: suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali. Dapat diperhatikan bahwa pada tahap inisiasi, bagian tanaman yang ingin dijadikan sebagai eksplan dipisahkan dari tanaman induknya dan pada tahapan sterilisasi, sel tanaman tersebut dikondisikan agar menjadi aseptik atau terhindar dari mikroorganisme lain. Selanjutnya pada tahapan multiplikasi, eksplan diletakan di media yang sudah disiapkan pada tahap pertama dan telah ditambahkan dengan zat pengatur tumbuh. Akhirnya eksplan pun mulai berkembang menjadi tanaman dewasa ketika eksplan tersebut mulai mengalami perpanjangan tunas hingga perkembangan akar. Pada tahap aklimatisasi akhirnya tanaman dikondisikan menjadi tanaman dewasa dan diadaptasikan ke kondisi di luar ruangan setelah sebelumnya dikembangbiakan dalam lingkungan yang steril dan terkontrol. Disini pemanfaatan totipotensi terlihat dari tumbuhnya tanaman dewasa yang baru dari satu bagian tanaman induk.


Manfaat utama dari teknik ini adalah untuk perbanyakan vegetatif tanaman yang permintaannya tinggi tetapi pasokannya rendah, karena laju perkembangannya dianggap lambat. Selain itu keuntungan lainnya adalah tanaman hasil kultur jaringan memiliki sifat sama dengan induknya (dimana tanaman induknya merupakan tanaman pilihan), memiliki tingkat berproduksi lebih tinggi, tidak membutuhkan media tanam yang luas, serta tidak perlu menunggu tanaman menjadi dewasa untuk membiakannya. Selain itu bibit hasil kultur jaringan dapat disimpan terlebih dahulu di suhu rendah sebagai stok atau cadangan sampai nantinya digunakan kembali.

Sumber:

Sunday, September 22, 2013

EH?


Quite funny.

Some other says: "Earth without 'heart' is nothing." And others even say in a much distorted way, "Popcorn without PC is just Poorn." Hahaha!

Getting To Learn Things

Tulisan yang baru aja gue publish kalo di-convert ke Microsoft Word tiga-tiganya mungkin bisa dapet sekitar 22 halaman, gue juga gak tau bakal dapet berapa. Soalnya kalo ngetik di halaman New Entry ini, gak akan kerasa udah sepanjang apa!

Mungkin pada bertanya-tanya, ngapain sih gue nge-post tulisan sepanjang itu? Iya, gue juga tau kok kalo pasti dengan panjangnya tulisan tersebut orang akan malas baca. Tapi gapapaa, gue mau memuaskan para kaum kepo (?) Selain itu tujuan utama gue menulis pengalaman gue tersebut adalah murni sebagai dokumentasi pribadi dan sederhananya sih ya supaya gue 'gak lupa'. Makanya dalam recount text gue tersebut, detailnya terdeskripsi karena justru detail-detail kecil tersebut adalah 'sitoskeleton'-nya cerita gue. Penyokong cerita gue.

Sekarang mari kita bicara tentang hal-hal apa yang menarik perhatian gue.

Yang pertama adalah sistem. Ternyata gue semakin disadarkan kalo sistem yang berlaku gak sesempurna yang kita baca di artikel-artikel. Yahh, gue juga gak bisa mendefinisikan sistem itu apa sih, jadi pengertian gue mengenai kata 'sistem' ini juga sedikit banyak dipengaruhi oleh hasil membaca artikel-artikel di media. Gue melihat dan mengalami secara langsung sistem kita yang payah ini. Misalnya, ehm, peristiwa tanda tangan di kertas berdasarkan nominal yang berbeda dengan kenyataan. Gak cuman dalam masalah umum ini tapi dalam masalah manajemennya juga. Bayangkan aja, masa di hari pertama kamar hotel aja ada yang belum di-booking? Dan ini karena mis-komunikasi di kedua belah pihak. Lalu ketika kita sedang menunggu dan disediakan minuman, ternyata semua gelas sudah terpakai alias kotor. Rasanya kalau hal ini terjadi di hotel, agak gimanaa gitu.

Yang kedua pastinya adalah, dikawal polisi! Berapa kali dalam hidup lo, ketika lo jalan ternyata lo dikawal sama polisi dan terbebaskan dari macet? Gue pernah! Selama 6 hari! Kota Bandung memang sekarang macet dan gue gak tau apakah ini karena kita orang penting *ea* atau murni karena alasan macet itu. Ahh, yang lebih lucu lagi adalah ketika mereka lagi asik bawa motor ternyata standar motor mereka belom diturunin! Itu yaampun, semangat amat sih pak..

Ketiga adalah partialisasi (bahasa sendiri..) daerah. Lucu adalah ketika lo menilai tentang daerah-daerah lain, ternyata lo juga dinilai. Gue sendiri bahkan juga merasa aneh. Begini, sebenarnya apa cuman orang Jakarta yang sering bilang 'gue-elo' dalam percakapan sehari-hari? Gue biasanya gak bisa menanggapi orang yang ber-aku-kamu ke gue dengan aku-kamu juga tapi cuek aja pake gue-elo. Tapi ketika temen sekamar gue ngomong ke gue pake aku-kamu, kok rasanya gue gak tega kalo misalnya gue ngomong pake gue-elo.. Sehingga akhirnya gue memaksakan diri ngomong pake aku-kamu yang akhirnya malah membuat gue sempet keceplosan ngomong pake 'saya'. Terus gue diketawain. Salah gue apa..  Oh ya, salah satu yang sampe sekarang masih bikin gue gak habis pikir adalah ketika si Afriyani Tugu Tani manggil salah satu anak dengan gak sopan yang udah gue ceritakan di blog gue.. Ahya, jadii masa anak Jakarta dibilang omongannya kasar.. Sebenernya kalo dipikir-pikir sih, iya juga yaa. Kayak di kita tuh umpatan begitu udah dianggap biasa. Tapi gak semuanya loh teman-teman.. Nggakk..

Keempat adalah, gue mendapat temen-temen baru disini.. Ketika gue diceritakan oleh kakak kelas kalo misalnya nanti bakal dapet temen baru, jujur aja gue sangsi berat. Waktu itu sebelum Pra OSK atau setelah OSK gue lupa tapi yang jelas gue tetep beranggapan kalo gue ansos banget dan bakal susah untuk punya temen baru. Ketika pelatihan OSK di SMAN 67 aja gue udah takut banget hari sebelumnya. Gue takut gue gak ada temen secara gue perwakilan Geografi sendiri. Meskipun untungnya masih ada temen gue dari bidang lain, tapi tetep aja ketika di kelas gue sendiri. Kalian bisa bayangkan ya betapa ansosnya gue dulu :')

Kemudian gue mulai ngobrol sama temen gue dan ketika ada acara pelatihan di Puncak, gue jadi lumayan deket. Lumayan aja sih, sebenernya cuman kebanyakan kenal aja. Tapi pelatihan di SMAN 54 itu lumayan ngebantu gue untuk nambah temen lagi. Karena pelatihannya 8 x 10 jam (kira-kira), dan duduknya dikelompokan sesuai dengan kota jadi bisa kenal lebih deket lagi. Kita terutama gosip pas istirahat muahahah itu seru. #plak

Terus ketika terseleksi untuk OSN dan cuman tersisa 9.. Gue panik lagi. Untungnya masih ada Sandy (teman gosip!) dan Ime yang gue kenal. Tapi 6 orang lainnya gak gue kenal sedangkan Ekle gue kenal sedikit karena pernah kenalan dan dia ikut makan di Pizza Hut. Ah, gue juga tau Noviandi dan pernah liat Nindy, sedangkan Haniev juga pernah ngajak gue kenalan sekali. Karena 9 orang ini dikumpulin untuk nginep, ternyata gue bisa menjadi lebih dekat dengan mereka... Seriusan deh kali ini gue akan percaya dengan kata-kata kakak kelas gue yang itu. Terima kasih ya teman-teman....

Ada lagi. Pertama kali ikut OSN hal yang paling gue takutin adalah ketika gue gak bisa ngikutin pelajaran sekolah karena ketinggalan. Apalagi kemarin gue bolos sekolah nyaris 3 minggu. Tapi ternyata biarpun emang sih banyak banget materi yang gue ketinggalan dan jadi gak ngerti, tapi kebanyakan gue masih bisa keep up dan ternyata gak jeblok-jeblok banget. Malahan pelatihan ini jadi semakin addicting karena gue jadi benar-benar haus dengan pengalaman baru. Meskipun tetep gue males kalo harus ketinggalan pelajaran, tapi setidaknya gue gak se-anti seperti dulu dengan adanya kata-kata 'pelatihan' dan 'gak masuk sekolah'. God will show you a way!

Nah, kalo yang ini analisis asal-asalan. Pas lagi nonton TV dan ada sebuah iklan produk sosis, tiba-tiba ada yang nyeletuk, "Wah, itu bentar lagi CJr kagak laku." Alasannya? "Itu, liat aja sm*sh abis bikin iklan gituan kaga muncul-muncul lagi." Wahahahaha bener yaampun bener jugaa! Meskipun gue tetep mendoakan yang terbaik loh yaa bukan nyumpahin..

Saturday, September 21, 2013

OSN Geografi part 3

post sebelumnya bisa dilihat disini.

===

Pelaksanaan OSN 2013 (part 2, 6-8 September 2013)

Awalnya kita berencana untuk makan-makan sepulang dari Museum Geologi, tapi kita semua ternyata sudah terlalu lelah jadi kita cuman main-main dan kumpul di 305. Karena keesokan harinya mau ke Trans Studio gue jadi agak senang haha kapan lagi gituu ke Trans Studio Bandung :p, soalnya TSB emang udah terkenal mahal. Beda jauh lah dengan Trans Studio Makassar yang uang entrance fee-nya cuman Rp 100.000 dan bisa dapet berbagai diskon, misalnya kalo kita menunjukkan STNK dengan merk mobil tertentu atau dengan menggunakan kartu Bank Mega yang premium (cmiiw!). Tapi yang paling hype dari semuanya adalah Ekle yang napsu banget pengen naik roller coaster. Gue juga semangat siihhh karena biarpun gampang pusing tapi gue suka naik roller coaster, asalkan gak muter sampai kepala di bawah dan katanya roller coaster di TSB gak ada putaran begitu.

Sebelum ke TSB kita dikasih kaos lagi, akhirnya ya.. Setelah dipake berhari-hari, kaos hijau itu gak dipake lagi yeah. Tapi nyesek adalah ketika sampai disana, ternyata ada yang dikasih kaos IDX T_T Itu lebih keren karena ada kerahnya, tapi gapapa lahh. Selama menunggu giliran juga gue sempat berfoto-foto:

Ekle, gue, Nindy

Begitu masuk di Trans Studio, semua langsung memilih untuk naik Giant Swing. Tadinya gue gak mau ikut dan udah ngerasa bener-bener deg-degan. Yah tau sendiri deh, selama di Dufan aja gue gak berani naik macem-macem. Tapi karena ternyata mainannya gak menyebabkan kepala berada di bawah makanya gue memberanikan diri. Sempat tergoda juga sih untuk ikutan Gaby yang ternyata juga gak berani naik, tapi gue tetep nekad. Dan ternyata gue bisa..

Sumpah gue bangga banget. Pertama kalinya gue ke theme park dengan wahana pertama adalah wahana yang bisa dibilang lumayan serem. Setelahnya gue ke Dunia Lain dan kali ini gue merem doang wkwk *curang. Lalu lanjut lagi ke Dunia Raksasa. Disini permainannya semacam Hysteria di Dufan tapi pendek jadi gue berani-berani aja, inget juga kalo permainan ini ga ada kondisi ketika kepala lo dibalik ke bawah. Ditambah udah main Giant Swing di awal permainan, jadilah gue semakin gape (huahaha). Bener aja, ketika main gue gak ngerasa gak pusing atau geli-geli banget, malah gue berhasil main tanpa mengeluarkan suara! Yeah! Ngomong-ngomong Noviandi lucu nih disini, dia tidak bisa mempertahankan ke-cool-annya! Udah gitu disini Febrio udah mau muntah, gue jadi merasa sedikit lebih metal (?).

OSN Geografi part 2: The Core Occasion

Ketika sedang menulis postingan ini dan gue copy ke Microsoft Word, ternyata.. Sampai 18 pages :o jadi gue bagi lagi menjadi 3, dan postingan sebelumnya bisa dilihat disini.

Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2013, 2-8 September 2013, Bandung

THE DAY HAS COME!

Pagi harinya gue dan 2 orang kakak kelas gue lainnya, Eric Edwin dari bidang Kebumian dan Hadrian Gunawan dari bidang Fisika, berkumpul di SMA Fons Vitae 1. Tadinya sih kita disuruh kumpul pukul 06.30 tapi ternyata ngaret-ngaret juga. Selama menunggu rasanya gue malu banget.. Gue satu-satunya yang pakai batik disitu dengan mencolok. Ada juga seorang ibu-ibu yang ternyata kenal sama gue dan dia bilang muka gue berubah dari jaman gue masih SD. Gue cuman bisa senyum-senyum sambil dalam hati mikir, "Tante siapa..." dan gue sebenernya udah ngomong, "tante siapa ya?" tapi dia gak dengaarrr dan gue sampai sekarang masih penasaran dia siapa. Akhirnya setelah menunggu 15 menit kita berangkat pukul 06.45 dengan mobil dinas sekolah. Ada satu kejadian disini dimana gue sebelum mau berangkat ternyata ketemu sama suster-suster yayasan. Salah satu suster yang sudah lumayan sepuh tiba-tiba ngedatengin gue dan memberkati gue gituu, dia menasehati gue soal jangan takut untuk terus maju ke tahap selanjutnya.. Setelah itu gue berangkat.

Perjalanan termasuk lancar dan gue sampai di Dinas Pendidikan Jakarta di Gatot Subroto jam 7 lewat. Disana sudah ada Gaby (yang selalu sampai pertama!) dan Pak Danu. Gue kan dianter guru gue ya, Bu Ratna dan Bu Ivonne. Nah masa Pak Danu tiba-tiba nanya ke Bu Ratna, "Ini mamanya?" dan gue cuman cengo. Anjir muka kita sangatlah berbeda pak.. Terus seakan tidak kenal menyerah (cielah) dia nanya lagi ke Bu Ivonne, "Yang ini yang mamanya?" Plis Pak :)) Setelah beramah tamah dengan guru sma ponpit (haha) akhirnya gue bisa berkumpul dengan teman-teman gue.. Sudah ada Gaby dan Sandy, kita langsung naik ke lantai 2 untuk ikut semacam acara pelepasan. Sebenernya Haniev udah sampai tapi pada gak tau dia dimana. Di perjalanan naik gue ketemu dengan Michael Wibawa atau MW, temen SD gue yang sekarang ikut OSN Komputer. Di lantai 2 setelah nge-tag tempat (yaiyalah orang dateng pertama..) ternyata kita harus berpindah lagi berkali-kali. Nindy dan Noviandi datang kemudian, yang disusul oleh Febrio dan Ekle. Kedatangan Ekle cukup mengejutkan karena dia bawa Atlas yang super gede dan super berat, yang kalo dirupiahkan (katanya) harganya bisa 1,3 juta. *poker face*

Setelah acara pelepasan yang ngaret juga, kalo gasalah baru mulai di atas jam 9, akhirnya masuklah kita ke dalam bus dan bersiap-siap untuk berangkat. Selama di perjalanan Febrio ngebaca Atlas, iya dia rajin banget.. Terus Ekle nge-retell Mr. Bean yang ada di TV hari Minggu yang ternyata lucu banget. Gue nyesel gak nonton.. Selebihnya dia tidur dan gue gak ada temen sehingga gue tidur juga. Menurut rencana harusnya kita makan di rest area jam setengah 1 siang tapi ternyata maju menjadi jam setengah 12. Gue bete. Ini berarti gue terpaksa bangun di tengah waktu tidur gue yang berharga.. Tak hanya itu, artinya gue harus berjuang untuk makan makanan yang lagi-lagi padang lebih cepat. Tapi setelah makan ayamnya, ternyata enak juga.. Bahkan gue bisa ngabisin ayamnya Ekle yang udah kena cabe err..

Perjalanan berlanjut selama kira-kira 1 jam (dengan Ekle yang lagi-lagi bobo....) dan sampailah kita di Garden Permata Hotel! Lobby-nya keren, dan begitu sampe kita dikasih tas dan kaos serta mengisi data diri. Begitu naik ke kamar... Oke ini spooky abis. Dengan koridor remang-remang dan karpet yang agak bernoda, suasana jadi agak lebih serem dibandingkan dengan di Grand Tropic. Sesampainya di kamar ternyata sudah ada orang yang sampai (yang sempet ngagetin pas ngeliatnya pertama kali). Gue dan Gaby awalnya ngetag kamar yang di dalam tapi dengan pertimbangan yang bijaksana, kita memilih untuk tidur di kasur luar aja.. Selain jadi menguasai TV, lebih terang dan gak serem. Kita jadi jauh lebih bersyukur lagi begitu ke kamar 305 (kamarnya Ekle, Nindy, dan Haniev) yang lebih gelap lagi. Gue dan Gaby menghabiskan waktu dengan main laptop bentar sebelum mandi dan makan bersama di bawah. Dan pas makan di restoran gue sadar kalo misalnya restorannya emang jauh lebih gede daripada yang di Grand Tropic. Gak sabar nunggu breakfast..


Thursday, September 19, 2013

OSN Geografi part 1: Who The H*ck Are They!?

Tanpa bermaksud apa-apa, judul di atas cuma meniru salah satu rubrik di majalah Provoke kok :p (mentang-mentang temen sekelas gue Repro..)

===

Sebelumnya, biar nyambung coba deh baca post gue sesuai timeline, OSK, lalu OSPketika gue terpilih jadi tim OSNdan terakhir pas gue takut akan sibuk banget.

Secara berurutan, postingan gue itu merujuk pada tahapan dari awal banget gue ikut Pra OSK sampai OSN Geografi yang baru aja selesai gue lewatin tanggal 2-8 September 2013 kemarin di Bandung.

Gue sendiri aja kaget kalo misalnya ngebaca post gue dari awal, gila ternyata gue udah melangkah jauh banget.. Seremnya lagi adalah gue gak nyangka kalo gue bisa sampai di tahap ini. Bayangin aja, pertama kali gue menerima silabus OSN Geografi dan ngebaca materi yang akan diujikan sampai tingkat nasional ini, gue masa bodoh aja. Gue pikir dulu, yaelah males banget ada tes multimedia, gue juga gak bakalan nyampe sini.. Tapi kalo dilihat sekarang, meskipun masih gak percaya, tapi ternyata gue bahkan udah ngejalanin semua tes itu. Dari yang awalnya gak kebayang sama sekali akan seperti apa OSN yang ada soal essaynya, sekarang gue malah udah ngerasain semuanya.

Nah, melalui postingan kali ini yang gue ketik dengan nyolong-nyolong waktu, gue mau berbagi pengalaman gue ketika menjalani pelatihan OSN maupun saat mengikuti OSN tersebut. Enjoy!

Pelatihan OSN, 24-30 Agustus 2013.

Gue inget banget waktu itu hari Sabtu. Setelah packing gak niat yang baru gue lakukan pagi harinya sebelum berangkat ke sekolah, akhirnya sampailah juga gue di Hotel Grand Tropic yang gue lupa dimana.. Pokoknya ada di dekat Central Park. Gue pergi ke sana diantar oleh pihak sekolah dan sialnya gue sampai 2 jam lebih awal dibandingkan waktu check in yang dijanjikan. Lebih sial lagi adalah ketika ternyata jam check innya juga ngaret 2 jam. Seakan masih kurang, kamar bagi peserta OSN Geografi ternyata belum disiapkan dan gue terpaksa nunggu 1 jam lagi. Sehingga gue baru masuk ke kamar jam 4 sore. Kalau ditotal, ada kali 5 jam gue nunggu di hotel..

Banyak hal tak terduga yang ngeselin banget terjadi.. Tapi gausah diomongin disini kali ya, capek :& Gue sekamar dengan 5 cewek lainnya dari tim Geografi DKI Jakarta. Selain mereka juga ada 3 orang cowok, jadi totalnya ada 9 orang di bidang Geografi. Mereka adalah:

Penomorannya dari atas (ki-ka), tengah (ki-ka), bawah (ki-ka).


Sunday, September 1, 2013

Happy September 1st!


It's September 1st! I remember how that time I held a grudge to my country for starting school year in mid July while Harry started school at early September.

Happy studying, fellow wizards! #PotterheadsAreGoingHome