Monday, May 27, 2013

Makalah Porifera, Coelenterata, dan Cacing Vermes | PART II

... a continuation of this post, part one.


3.     Cacing Vermes
Cacing vermes terdiri atas 3 filum berdasarkan rongga tubuhnya yaitu Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan, Annelida. Tubuh cacing lunak, tak bercangkang, dan bila cacing tersebut dipotong menjadi dua, maka akan terbentuk dua potongan yang sama, yaitu kiri dan kanan yang disebut simetris bilateral. Cacing ini hidup sebagai parasit pada organisme lain. Hewan ini termasuk triplobastik, yaitu memiliki tiga lapisan kulit, di antaranya adalah ektoderm, yaitu lapisan luar yang akan berkembang menjadi kulit, mesoderm, yaitu lapisan tengah yang akan menjadi otot-otot dan beberapa organ tubuh, ektoderma yaitu lapisan luar yang akan menjadi usus dan alat pencernaan.

3.1. Ciri Morfologi dan Anatomi Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida

3.1.1.      Platyhelminthes
Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata platy yang berarti pipih dan helminthes yang berarti cacing. Jadi, Platyhelminthes berarti cacing pipih. Cacing Platyhelminthes ada yang hidup bebas dan ada yang hidup sebagai parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas banyak ditemukan di laut, beberapa hidup di air tawar, dan di tempat-tempat yang lembap. Tubuh cacing platyhelminthes lunak dan epidermisnya mempunyai silia. Platyhelminthes yang hidup sebagai parasit mempunyai lapisan kutikula, silia yang hilang jika sudah dewasa, mempunyai alat pengisap, dan mungkin memiliki kait untuk menempel.
Platyhelminthes adalah hewan triploblastik, artinya, sudah mempunyai tiga lapisan tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Namun, Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh (selom). Dengan demikian, cacing pipih termasuk hewan triploblastik aselomata. Sesuai dengan namanya, bentuk cacing ini pipih seperti daun atau seperti pita. Struktur tubuh Cacing pipih memanjang pipih dorsoventral. Bagian tubuh Platyhelminthes dapat dibagi menjadi bagian anterior (depan/kepala), posterior (belakang/ekor), dorsal (punggung), ventral (perut), dan lateral (samping).
Bentuk kepalanya segitiga dan terdapat dua bintik mata yang peka terhadap cahaya yang sering disebut oseli, panjangnya sekitar 2-3 cm. Bagian tubuhnya dibagi menjadi bagian kepala (anterior), ekor (posterior), bagian punggung (dorsal), bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral).
Sama seperti Coelenterata, masuknya oksigen dan keluarnya karbon dioksida pada Plathyhelminthes melalui permukaan tubuhnya. Adapun sistem sarafnya karena sudah mempunyai kepala sehingga mempunyai sistem saraf pusat, yaitu mempunyai ganglion otak berjumlah sepasang yang dihubungkan dengan serabut saraf menyerupai tangga yang terbuat dari tali dan dikenal dengan sistem saraf tangga tali.
Cacing platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah. Cacing pipih pernapasannya dilakukan dengan seluruh permukaan tubuh, dan melalui rongga gastrovaskuler. Tubuhnya simetri bilateral.

3.1.2.      Nemathelminthes
Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nematos yang berarti benang dan nelminthes yang berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang. Cacing Nemathelminthes sering disebut juga cacing gilig karena cacing ini tidak terbagi menjadi segmen-segmen dan dengan bentuk tubuh yang silindris. Nama lain Nemathelminthes adalah Nematoda.
Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig. Tubuh dari cacing ini gilig, tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang triplobastik pseudoselomata. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah. Phylum Nematoda ini ditemukan di habitat air, tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan jaringan hewan lainnya. Menurut Campbell (1998: 602), sekitar 80.000 spesies Nematoda telah diketahui. Nematoda yang ada, jumlahnya 10 kali lipat dari nematoda yang telah diketahui. Ukuran nematoda berkisar dari yang berukuran kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. Nematoda ada yang hidup bebas dan juga parasit pada hewan lainnya. Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem pencernaannya sudah lengkap. Cacing ini bernapas secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh dan memiliki cairan mirip darah sebagai alat transportasi.

3.1.3.      Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Jumlah Annelida yang telah dikenal sekitar 15.000 spesies dengan ukuran yang bervariasi, dari yang panjangnya 1 mm hingga 3 m. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dibanding dengan kedua kelompok cacing yang telah dibahas sebelumnya. Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di setiap segmen saling berhubungan melewati septa. Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.

Makalah Porifera, Coelenterata, dan Cacing Vermes | PART I

Jadi beberapa hari ini gue disibukan oleh pelatihan OSN (cerita selengkapnya nanti yaa) dan gue terpaksa meninggalkan pelajaran di sekolah. Akhirnya banyak banget ulangan yang gue susulan dan ternyata waktunya jadi mepet, akhirnya untuk ulangan Biologi, susulannya diganti berupa tugas ini yang karena iseng pengen gue pos.




Agak absurd sih come back post gue berupa makalah Biologi.. Yang penting blog ini tetep aktif deh ya! :D

(...)

1.     Pendahuluan

Animalia adalah salah satu kingdom yang mengelompokan makhluk hidup di bumi. Makhluk hidup yang tergolong ke dalam kingdom Animalia biasa kita sebut dengan hewan. Kingdom Animalia terdiri dari makhluk hidup yang eukariotik atau memiliki dinding sel, multiseluler, serta heterotrof karena tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif. Hal ini membedakan kingdom Animalia dengan kingdom lain karena hampir semua kingdom Animalia dimungkinkan untuk melakukan perpindahan tempat. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada tempat hidupnya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel. Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida. Plastida sendiri merupakan sel yang terdapat pada tumbuhan dan merupakan sel yang memberikan warna pada tumbuhan. Pada plastida terdapat sel kloroplas yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Meskipun begitu, seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel.
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler. Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak.
Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ tubuhmaka pembagian kerja akan semakin efektif. Berdasarkan letaknya, organ dikelompokan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh dalam misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ luar tubuh misalnya kulit, mata, telinga, dan hidung.
Selain itu menurut beberapa cirinya hewan juga dikelompokan lagi menjadi beberapa klasifikasi. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dikelompokan menjadi vertebrata (memiliki tulang belakang) dan avertebrata. Berdasarkan simetri tubuhnya, animalia dibagi menjadi kelompok simetri radial dan simetri biateral. Menurut lapisan tubuhnya, terdapat kelompok animalia diploblastik dan triploblastik. Berdasarkan makanannya hewan dibagi atas karnivora, herbivora, omnivora, dan insektivora.
Hewan juga diklasifikasikan menjadi beberapa filum, diantaranya adalah Porifera (hewan berpori), Cnidaria termasuk Coelenterata (hewan berongga), Ctenophora termasuk Coelenterata (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih), Nemathelminthes (cacing gilik). Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan lunak), Arthropoda (hewan berkaki buku), Echinodermata (hewan berkulit duri), serta Chordata (hewan bertulang belakang).
Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola. Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.
Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh). Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida sampai Chordata. Pada makalah kali ini akan dibahas mengenai Porifera hingga Annelida.

2.     Porifera dan Coelenterata

2.1.Ciri Morfologi dan Anatomi Porifera dan Coelenterata

2.1.1.      Porifera
Ciri utama porifera memiliki lubang (pori) yang banyak dan membentuk suatu sistem saluran. Jenis sistem salurannya dapat dibedakan menjadi askonoid, sikonoid, dan leukonoid atau rhagon berdasarkan tingkat kerumitannya. Air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut oskulum.
Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut koanosit atau sel leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan. Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka disebut juga dengan pencernaan Intraseluler. Selain melalui sel koanosit, pencernaan juga dilakukan oleh sel amoebosit yang juga mendifusikan makanan. Pencernaan berlangsung di vakuola makanan sementara flagel pada sel koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air. Porifera mempunyai eksoskeleton (rangka luar) yang terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut spongin dan terdiri dari duri yang disebut spikula.

2.1.2.      Coelenterata
Tubuhnya seperti kantong berongga dengan sebuah lubang sebagai mulutnya. Mulut ini dikelilingi oleh beberapa alat peraba yang disebut tentakel. Pada tubuh dan tentakelnya terdapat sel-sel penggatal atau sel penyengat yang berbentuk seperti panah. Sel penggatal digunakan untuk melindungi diri. Kalau ada sesuatu yang menyentuh hewan ini, panah-panah beracun itu dilepaskan. Karena itu, orang yang berenang di laut merasa gatal-gatal jika bersentuhan dengan hewan berongga, misalnya ubur-ubur. Sel ini juga disebut sebagai knidosit. Oleh karena itu Coelenterata kadang disebut juga dengan Cnidaria. Setiap knidosit memiliki kapsul penyengat (nematokis).
Sel penyengat juga dipergunakan oleh hewan berongga untuk melemaskan mangsanya. Mangsa yang sudah dilemaskan didorong oleh tentakel ke dalam mulutnya. Makanan dicernakan di dalam rongga tubuh yang berfungsi sebagai perut, sedangkan yang tidak tercerna dikeluarkan lagi juga melalui mulut.
Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas.

2.2.Cara Hidup Porifera dan Coelenterata

2.2.1.      Porifera
Porifera hidup secara heterotof. Makananya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan. Cara makan porifera disebut juga dengan filter feeder karena porifera menyaring materi makanan dalam air yang mengalir tersebut. Oleh karena itu, filum Porifera juga disebut sebagai pemakan cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit. Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

2.2.2.      Coelenterata
Coelentera hidup secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil lainnya yang berada di air. Coelenterata melumpuhkan mangsanya dengan menggunakan tentakelnya yang memiliki sel knidosit. Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista). Setelah mangsanya itu lumpuh, tentakel menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar. Sebagian besar hidup berkoloni atau soliter. Coelenterata yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni di dasar air. Polip tidak dapat berpindah tempat. Sedangkan Coelenterata yang berbentuk medusa dapat melayang bebas di dalam air.
Proses pencernaan makanan pada Coelenterata dapat secara ekstraseluler maupun intraseluler. Secara ekstraseluler adalah dengan bantuan enzim pada gastrosol atau coelenteron, semacam kantung yang berbatasan dengan gastrodermis. Sementara pencernaan makanan secara intraseluler dengan cara dicerna oleh vakuola makanan yang terdapat di dalam sel-sel gastrodermis. Pengedaran sari makanan dilakukan secara difusi. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.

Wednesday, May 22, 2013

Manga, Again

HOLA!

Duh, udah lama banget yaa gak ketemu. Gak berasa banget udah mau sebulan lagi (atau bahkan 2 bulan?). Banyak banget kejadian diantaranya gue ketemu komik baru! Judulnya Bakuman, tapi gue bertekad untuk koleksi bentuk fisiknya.. Sekarang ini di Indonesia udah sampai jilid 2. Jadiiii Bakuman ini menceritakan tentang kisan Moritaka Mashiro (selanjutnya disebut Saikou) dan Akito Takagi (selanjutnya disebut Shuujin) dalam mengejar impian mereka sebagai mangaka. Nggak cuma itu, Mashiro juga telah berjanji bahwa kalau ia bisa menjadi mangaka sukses, anime-nya akan di-seiyuu oleh Miho Azuki. Siapa diaaa? Yak, dia adalah orang yang disukai Mashiro. Kelak kalau impian mereka terwujud, mereka akan menikah. Yang jelas komik ini dibikin oleh pembuatnya Death Note dan jalan ceritanya epic banget... Gak bakal serumit Death Note juga karena komik ini rada slice of life gitu deh. Tapi keren banget!


Bakuman!

Komik ini gue tau dari... Gaby! Yep, dia emang up to date banget soal komik-komik baru Gramed, gue merasa beruntung banget kenal dan sekelas sama dia. Tapi dia kayaknya bakal beda jurusan, dan gue inget beginian jadi nyesek. Berarti bentar lagi kita pisah dong :( I'm gonna hit Tina for singing 'time goes by so slowly' again and again in my head..

Hem ngomong-ngomong lagi soal komik, gue baru aja baca Adventure Boys-nya Mitsuru Adachi. Kalo mau baca klik di sini! Keren gila. Jadi manga ini berupa kumpulan short story gitu deh dan tiap ceritanya itu keren aja.. Endingnya bahagia dan gue suka happy ending (that's what will happen if you're used to read Doraemon in the childhood), terus itu imajinasi gue banget. Gimana sih rasanya bisa muter waktu dan memperbaiki hal-hal jadi jauh lebih baik? Ini mirip-mirip sama film Butterfly Effect, bedanya di film itu, pasti ada aja kejadian buruknya-_-

Emm jadi di Adventure Boys ini ceritanya beda-beda tapi kebanyakan soal masa kecil, pengalaman masa muda, terus ada semacam perubahan akan usia, terus di genre-nya ada Psychological, dan ini bener banget. Karena kadang-kadang pas bacanya gue ngerasa ada perasaan gimana gitu dan pas terakhir happy ending, rasanya ada sesuatu yang bikin lega banget.

Chapter yang gue suka ada Hero, di sini tokohnya itu jago berkelahi gitu di masa kecilnya. Dia pernah kabur di suatu perkelahian karena takut tapi akhirnya dia memutuskan kalo gak apa-apa lo kalah dan akhirnya dia bisa mendapatkan apa yang dia perjuangkan. Lalu ada Transmission. Kocak gitu yang ini, jadi ada dua penculik yang butuh uang tapi mereka baik gitu sama anak yang diculik. Pokoknya akhirannya mereka baru tau kalo mama yang diculik itu adalah temen masa kecil mereka. Dan ternyata mamanya ini (dia udah cerai) ngasih kode-kode soal kapsul waktu yang mereka kubur di halaman belakang sekolah mereka. Intinya salah satu penculik baik hati ini ternyata pas kecil nulis kalo dia akan menikahi cewek ini (yang udah jadi mama dari anak yang mereka culik, janda sih) dan dibales sama ceweknya kalo dia juga suka gitu.. So sweet banget gak sih.. Cuman sayangnya sih di Transmission ceritanya agak gantung biarpun happy ending, tapi kayaknya emang endingnya sesuai harapan gue kok :3 Gue juga suka The Stairs of Time dan disini anak cowok protagonisnya ceritanya semacam hilang ingatan gitu udah 30 tahun dan dia jadi pencuri. Suatu malam dia masuk ke suatu rumah yang ternyata familier, terus dia masuk ke kamar utama dan menemukan ada dua orang sepasang suami istri yang bunuh diri (dalam keadaan tidur, gak serem kok) dengan surat wasiat; mereka sedih akan kematian anak perempuan mereka 30 tahun lalu. Intinya si cowok ini akhirnya sadar kalo itu semua gara-gara pas kecil dia ngambil semacam penjaga keberuntungan dari rumah itu. Eng ing eng, tiba-tiba dia bangun dari mimpinya. Saat dia bangun juga dia bisa mencegah papanya bunuh diri dan papanya dapet order besar-besaran yang gak akan bisa dia dapetin kalo dia udah keburu bunuh diri. Terus cowok ini juga nikah sama anak cewek yang rumahnya dia masukin pertama kali itu. Cerita terakhir yang menurut gue epic banget itu Sketchbook. Ini mah sekalian ya semuanya gue suka. Di Sketchbook kejadiannya di cafe. Menurut gue selama di cafe itu si cowok dapet penglihatan akan apa yang terjadi pas dulu dia 'dibuang' sama pacar pertamanya. Dan pada akhirnya si cowok ini sadar kalo selama ini ada pelayan (yang merupakan anak dari almarhum pemilik cafe) yang udah nunggu dia selama ini. Selama 10 tahun ini. Ini sweet banget gak sih.
The end of Sketchbook. Definitely wanr more!

Serius deh tadinya gue gak mau buat review.. Ah, sebenernya gue ada cerita satu lagi, soal kenapa gue bisa ngepost sekarang :p Tapi sepertinya timing-nya belum tepat. Tunggu tanggal mainnya! :D