Thursday, December 20, 2012

Review: Quicksilver by Sam Osman

Akhirnya setelah Ujian Semester selesai, gue kembali memperoleh kesempatan untuk meminjam buku-buku LIA. Kali ini gue menemukan Quicksilver, salah satu buku fiksi yang tampaknya menarik. Gue memutuskan untuk meminjamnya.

Oleh karena itu, mari kita bahas ulasan gue. =))


***

Quicksilver by Sam Osman

Cerita ini memiliki 3 tokoh utama, Wolfie, yang pada akhirnya dipertemukan dengan Tala dan Zi'ib. Mereka bertiga pada akhirnya dikumpulkan di pinggiran London, kota Thornham. Tala pada awalnya berasal dari Gunung Shasta di California, Amerika Serikat. Zi'ib berasal dari Sudan di daratan Afrika. Terlihat jelas bahwa mereka bertiga pada awalnya berada di benua yang sama sekali terpisah.

Dijelaskan bahwa mereka bertiga merupakan tujuan dari sebuah aliran energi di jalur ley. Jalur ley sendiri merupakan semacam jalur energi kuno yang menyatukan dunia-dunia. Karena satu dan lain hal, energi ley ini melemah dan bila pada akhirnya energi tersebut benar-benar mati maka dunia tersebut tidak ada yang menopang, sehingga akan jatuh ke kekosongan di Ruang Belantara di Antara Dunia-Dunia.

Wolfie, Tala, dan Zi'ib akan dibawa kepada takdir dimana pada akhirnya mereka akan bertemu oleh suatu kebetulan yang memang sudah ditetapkan oleh garis ley. Mereka bertiga sama-sama bermata hijau dan lahir di hari yang sama. Mereka juga memiliki salah satu dari orang tua mereka yang juga bermata hijau, yang menghilang bertahun-tahun yang lalu. Masing-masing dari mereka memiliki pecahan bintang yang membuat mereka memiliki Keahlian Lidah sehingga mereka dapat berbicara dalam ribuan bahasa.

Begitu banyak rahasia yang harus mereka ungkap demi menjaga agar garis ley tetap terawat dan menyelamatkannya dari kehancuran ataupun keinginan jahat Manus Sacra untuk mendominasi dunia melalui kekuatan Sphere ini (jalur ley terbentu karena Sphere). Mereka harus menemukan tiga batu yang bila disatukan akan mengarah menuju rahasia Sphere yang tidak boleh jatuh ke tangan manus Sacra.


***


Jujur, sebenarnya saya kurang menyukai cerita yang alurnya terlalu fantastik (Anda bisa lihat sendiri bahwa Harry Potter mampu menjadikan ceritanya terasa 'real') dan awalnya saya agak kurang yakin dengan caption: (dalam terjemahan Indonesia, terdapat deskripsi tambahan di bawah judul) 'Aliran Kekuatan Energi Kuno'. Tapi karena kekurangan buku, rasanya tidak salah bagi saya untuk mencoba.

Menurut saya cerita yang ingin dituturkan terlalu rumit dengan ide yang terlalu banyak sehingga ketika dituangkan dalam buku yang berisi tidak lebih dari 465 halaman, rasanya agak terlalu melompat-lompat. Banyak bagian yang tidak dijelaskan dengan baik dan saat sudah membaca sebagian besar cerita, buku tersebut masih terasa 'abu-abu'. Contohnya terdapat 'Hikmah Bintang, Hikmah Gunung, Hikmah Sungai, dan Hikmah Hutan' yang belum saya mengerti apa itu walaupun saya tahu untuk apa.

Sebetulnya banyak hal menarik yang muncul di buku ini tetapi banyak juga hal menarik yang tidak saya mengerti. Terkadang dapat terlihat banyaknya ide yang berubah di tengah-tengah dan membuat bingung. Hal yang penting terlalu diulur dan membuat penasaran sehingga akhirnya menjadi membosankan. Kekurangan dalam buku ini bukan pada plot tapi lebih kepada penyampaian.

Buku ini sangat menarik dari segi isi cerita walaupun saya kurang menyarankan jika Anda tidak memiliki banyak waktu luang. Cerita yang mengandung banyak mozaik yang terlalu tersebar akan semakin kabur jika Anda membacanya tidak secara intens.

Rate: 3.2 / 5.0

Ohya, akhirnya memang terasa menggantung tapi ini ternyata disebabkan karena.. buku ini belum tamat. Ketika tadi nyoba buka www.samosmanbooks.com ternyata akan ada Quikcsilver 2: Serpent's Gold. Semoga lebih asik!


***
NEXT PROJECT: Mimpi-mimpi Lintang: Maryamah Karpov by Andrea Hirata

No comments:

Post a Comment