Monday, December 31, 2012

Resolusi 2013

Yo, saudara pembaca!

Sekarang Anda sedang membaca postingan saya dari Bandung, Jawa Barat!

Yep, tahun baru kali ini, lagi-lagi menghabiskan tahun baru di kota kembang (kota kembang itu Bandung kan?..)

Betul juga, tahun lalu gue tahun baruan di Bandung. Kalo diinget-inget sih boleh dibilang gue beruntung banget. Selama 2 tahun ini gue udah menghabiskan tahun baru di luar kota Jakarta. Soalnya dulu selama 13 tahun gue kalo tahun baruan selalu deh, mampir ke McD dan beli es krim. Abis itu ke jalan tol dan liatin kembang api. Absurd memang, tapi hemat! *bangga

Sekarang gue udah 15 kali merayakan tahun baru, meskipun tahun-tahun awalnya gue lewati secara tidak sadar. Gue juga udah punya banyak sepupu sekarang. Ngeliatin mereka, gue jadi heran. Kenapa mereka suka sama terompet? Kenapa dulu gue bisa nangis-nangis kalo gak dapet terompet? Padahal terompet itu jijik banget ih mulutnya kan udah dicobain abangnya.. *ngelap terompet pake tissue basah*

Berbicara soal tahun baru, kayaknya gak lengkap kalo tanpa... RESOLUSI!

Ini nih, hal yang mesti ada deh di tahun baru, si RESOLUSI ini. Selain terompet, dan kembang api.

APA ITU RESOLUSI? Resolusi adalah angan-angan dan harapan kita, gak harus tahun baru, untuk memperbaiki apa yang udah lalu-lalu.

Gue termasuk mereka yang ga ambil pusing soal itu. Tapi ternyata, percaya atau tidak.. Ada satu resolusi tak sadar gue yang terpenuhi!!! *heboh* Devina punya twitter di 2012!

Hari ini gue juga ke Vihara Vipassana Graha dan ada kayak ngambil koin, 108 apa gitu. Gue berdoa soal keinginan gue (kepada Tuhan Yesus) dan dapet kertas ini:

Nomor 7
Kehidupan Selalu Berubah

Roda pedati dapat menggambarkan corak kehidupan kita yang terus berputar. Sangat baik jika kita dapat merenungkan sejenak kehidupan yang kadang di atas dan kadang di bawah. Tidak bisa menerima kondisi kehidupan yang terus berubah, akan membuat menderita. Kita seharusnya tidak hanya siap menerima perubahan yang baik-baik saja. Namun juga harus siap menghadapi perubahan yang kurang berkenan di hati kita. Di sinilah kedewasaan cara berpikir kita diuji. Bila Anda ingin menggapai sukses dalam berkarya, Anda harus ingat dan siap dengan perubahaan.

Reaksi gue: bener juga ya?

***

Terlepas dari semua itu, terlepas dari segala perbedaan zona waktu, mari berharap untuk yang lebih baik lagi kedepannya di tahun 2013. Lagi-lagi gue mengucapkan:

SELAMAT TAHUN BARU 2013!
HAPPY NEW YEAR 2013!
XIN NIAN KUAI LE! Biarpun ini biasanya ucapan sincia..

***

Libur dulu yaa, update review bukunya..

Thursday, December 27, 2012

Review: The Da Vinci Code by Dan Brown

Kesan gue satu: di cover buku ini ada guee!

Yeah, nama gue Monalisa.

[SPOILER ALERT]

The Da Vinci Code
Review The Da Vinci Code

Buku ini merupakan karya brilian dari penulis yang juga brilian, Dan Brown. Bercerita mengenai seorang professor simbologi Harvard, Robert Langdon, The Da Vinci Code menawarkan fiksi yang menakjubkan.

Seorang kurator Museum Louvre, Jacques Sauniere terbunuh. Cerita ini memiliki sudut pandang diaan serba tahu, maka tak perlu ditanya lagi, pembunuhnya sudah ketauan dari awal. Masalahnya adalah, Jacques Sauniere meninggalkan pesan sebelum kematiannya. Pesan ini menunjukkan kebenaran yang dijaga oleh kelompok persaudaraan Biarawan Sion, dimana Sauniere menjadi Mahaguru. Cucu Sauniere, Sophie Neveu yang merupakan seorang kriptografer percaya bahwa pesan tersebut ditujukan baginya. Hal ini sungguh membantu karena ternyata memori masa kecil Sophie dengan sang kakek banyak membantu terpecahkannya kode tersebut.

Di sisi lain, sang pembunuh Sophie ternyata merupakan seorang anggota yang taat dari sebuah sekte agama yang ekstrem, Opus Dei. Menurut pandangan Silas, rahasia yang didapat dari pembunuhan-pembunuhan sebelumnya termasuk pembunuhan Sauniere dapat membahayakan sektenya dan di sisi lain dapat menguatkan mereka jika mereka mendapatkannya. Silas juga diketahui merupakan pengikut taat dari penolong hidupnya, Uskup Aringarosa.

Pemecahan kode Sauniere terus berlangsung dibawah tekanan polisi Prancis yang menduga Langdon membunuh Sauniere karena pesan kematian Sauniere tersebut. Disini dapat kita lihat bahwa Dan Brown sangat menyukai anagram, selain itu anagram yang ditampilkan juga cukup membuat pembaca bukunya berdecak kagum. Pencarian lebih lanjut membawa Langdon dan Sophie mendapat kunci berukir lambang PS. Ternyata kunci ini merupakan kunci ke sebuah bank yang dikenal dengan ketatnya penjagaan barang nasabah dan menjaga ke-anonim-an nasabah. Di bank ini tersimpan sebuah cryptex, semacam tempat penyimpanan rahasia dengan kode yang harus dipecahkan. Apabila dipecahkan secara paksa, maka dokumen didalamnya akan hancur karena tertulis di kertas papirus yang terkena cuka. Papirus akan hancur jika terkena cuka. Mekanisme cryptex ini dibuat sketsa-nya oleh Leonardo Da Vinci, sang jenius yang boleh dibilang absurd.

Di tempat lain, Silas tertipu oleh rahasia bohongan yang diberikan 4 orang petinggi Biarawan Sion. Seorang biarawati yang melihat Silas berusaha mengambil kertas tersebut berusaha menghubungi 4 nomor yang diberikan terdahulu, andai kata seseorang berusaha mengambil apa yang tersimpan di lantai bawah gereja. Silas yang marah terpaksa membunuh lagi untuk membungkam kejahatannya yang diatasnamakan untuk Tuhan.

Pengejaran pun berlanjut sehingga Robert Langdon dan Sophie Neveu terpaksa berlindung ke rumah salah satu kawan Langdon, Sir Leigh Teabing. Langdon percaya bahwa rahasia yang disembunyikan Sauniere sebagai seorang anggota Biarawan Sion adalah mengenai The Holy Grail. Teabing merupakan seorang pencari Grail.

Di rumah Teabing ternyata Silas tengah mengintai mereka untuk mendapatkan cryptex tersebut. Silas dan Uskup Aringarosa dipandu oleh Guru, seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Melalui informasi dari Guru inilah Silas mengetahui dimana cryptex tersebut berada. Saat Silas berusaha mencuri cryptex, ia berhasil dijatuhkan oleh Teabing yang mengayunkan tongkatnya ke paha Silas. Paha Silas merupakan titik lemahnya karena disanalah tempat cilice berada. Cilice merupakan semacam ikat pinggang dengan duri yang digunakan untuk pematian jasmaniah, salah satu ajaran Opus Dei. Silas ditahan sebagai sandera dan Langdon, Sophie, Teabing serta pelayannya, Remi, kabur ke Inggris dengan jet pribadi. Mereka ke Inggris karena dari kode dibawah kotak penyimpan cryptex tersebut, yang menyebutkan adanya makam prajurit dan Teabing percaya makam itu ada di Inggris.
Silas
Sesampainya di Inggris, ternyata 'makam' yang dipercaya oleh Teabing hanyalah semacam patung. Kemudian Remi membebaskan Silas dan mereka berdua merebut cryptex serta menyandera Teabing. Ternyata Remi juga merupakan anak buah Guru. Sophie dan Langdon pergi untuk melaporkan penculikan Teabing dengan menelepon polisi Inggris. Ternyata mereka disambungkan ke Fache, pimpinan polisi Prancis hanya untuk mengetahui bahwa mereka tidak lagi dicurigai sebagai pembunuh Sauniere.

Langdon dan Sophie pergi tanpa cryptex untuk tetap berusaha memecahkan kode untuk cryptex kedua. Sebelumnya di atas jet menuju ke Inggris, cryptex tersebut sudah dipecahkan dan mereka menemukan cryptex kedua yang lebih kecil di dalamnya. Pencarian di sebuah perpustakaan teologi mengarahkan mereka ke makam pahlawan sebenarnya yang dimaksud, Sir Isaac Newton.

Sang Guru ternyata meninggalkan pesan bagi mereka berdua di makam tersebut dengan menawarkan untuk membebaskan Sir Leigh Teabing yang sebelumnya menjadi sandera. Mereka berdua pergi menemui Sang Guru dan mendapati bahwa Guru, dalang di balik semua ini adalah Teabing sendiri. Pada akhirnya Langdon berhasil berpura-pura ingin mengambil kesepakatan untuk mencari Grail bersama Teabing. Namun dengan cerdik Langdon mengakali Teabing sekaligus memecahkan kode cryptex kedua. Fache segera datang menangkap Teabing karena Teabing menunjukkan kartu pengenalnya ke penjaga bangunan tempat makam Sir Isaac Newton.
Sir Leigh Teabing
Diketahui sudah bahwa Opus Dei dan Vatikan telah terperdaya oleh Teabing yang memasang penyadap dimana-mana. Teabing sendiri mencari Grail karena hasratnya untuk menemukan rahasia itu semata. Pada akhirnya Sophie menemukan nenek dan adiknya yang ternyata belum mati. Langdon juga akhirnya menemukan Grail.


***

Berantakan ya? Banget.

Harus diakui susah untuk membuat spoiler The Da Vinci Code karena satu penggalan cerita akan terasa ganjil tanpa penggalan lainnya. The Da Vinci Code dibangun dari berbagai penggalan yang saling mendukung satu sama lain.

Apa itu Grail? Di rumah Teabing, Grail dijelaskan. Ternyata Grail dipercaya memberi kekuatan pada Prajurit Templar jaman dulu. Grail sendiri diceritakan saat dipindahkan dimuat di 4 peti besar. Grail dipercaya merupakan makan Maria Magdalena serta banyak dokumen lainnya.

Melalui buku ini kita akan disuguhkan informasi yang mungkin kita sendiri belum tau. Banyak juga diantaranya yang menggugah iman sehingga rasanya sulit untuk tidak merasa tersinggung, terutama bagi penganut fanatik suatu aliran agama. Tetapi karena ini merupakan buku fiksi, walaupun mengandung fakta tetapi kita tetap harus percaya pada iman kita. Bagaimanapun juga beberapa diantaranya hanya merupakan informasi kontroversial yang dirangkum secara apik oleh Dan Brown. Di buku ini kalian juga akan melihat kejeniusan Leonardo Da Vinci.

Keunikan dari Dan Brown sendiri adalah banyak mengambil nama tokoh dari tokoh di dunia nyata. Editor Robert Langdon, Jonas Faukman, ternyata diambil dari nama editor Dan Brown sendiri, Jason Kaufman. Lalu pimpinan bank Swiss, Andre Vernet, pada kenyataannya memang tokoh nyata meskipun di dunia nyata, Vernet bukanlah seorang bankir.

Rate 4.7 / 5.0


NEXT PROJECT: Cross Game by Adachi Mitsuru ^^

---

[UPDATE 16 April 2014]
Jadi post yang gue buat diatas, kira-kira dibuat ketika gue masih kelas 10 awal. Nah, kali ini dengan berbagai pengetahuan dan pencerahan baru #cieh gue mau membagikan beberapa informasi soal kerancuan atau kesesatan informasi di buku ini. Gue bisa menjelaskan ini setelah baca beberapa situs yang sebenernya tanpa sengaja sih, dan akhirnya mendorong gue untuk membaca lebih tentang Kekristenan. Salah satu website yang membantu gue menjelaskan adalah website ini.

Ketika pertama kali baca bukunya, gue belum bisa menjelaskan dengan data-data dan fakta yang kuat. Tapi sekarang gue mendapat salah satu penjelasan akan kefiksian dari cerita ini. Jadi Yesus Kristus tidak 'dinobatkan' menjadi Tuhan ketika ada Konsili Nicea (yang bisa kalian baca di website yang telah gue kasih) melainkan memang sejak zaman pengkotbahan Paulus yang berabad-abad lalu juga sudah diimani sebagai Tuhan. Konsili Nicea sendiri diadakan pada abad ke-3 dan pengadaannya bertujuan untuk mengatasi ajaran bidaah Arianisme yang menanggap kalau konsep Trinitas sulit untuk ditangkap melalui nalar dan memilih untuk menyederhanakannya dengan cara menganggap Yesus Kristus tidak setara dengan Allah Bapa. Nah, Konsili Nicea bertujuan untuk meluruskan hal ini sehingga kemudian lahirlah doa Credo atau Aku Percaya dalam agama Katholik. Gara-gara baca ini sekarang jadi lebih menghayati nih kalo gue lagi doa Aku Percaya :'D

Sekian tambahan informasinya, mungkin akan di-update lagi kalau ada kesempatan. :)

Tuesday, December 25, 2012

Merry Christmas!

Sebuah refleksi.

Pada 25 Desember, kita -umat Kristiani- merayakan kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.

Menurut sumber yang saya baca sebetulnya tanggal 25 Desember memang tidak pasti merupakan tanggal kelahiran Yesus. Namun tidak pantas jika kita katakan bahwa 25 Desember merupakan tanggal karangan atau yang lebih parah lagi, penerusan tradisi penyembahan berhala.

Mengapa?

Sebab tanggal tersebut telah melalui perhitungan tertentu berdasarkan fakta pada kitab suci. Misalnya, dihitung dari kapan Maria mengunjungi Elizabeth dan lain sebagainya. Kemudian 25 Desember juga merupakan hari relatif dimana matahari pertama muncul di musim dingin. Hal ini tentu saja menyimbolkan Yesus sebagai Juru Selamat, pembawa keselamatan, pembawa terang bagi umat manusia. Informasi ini saya simpulkan sendiri sehingga untuk tujuan selain mendapat pengetahuan singkat seperti do you know?, bisa ditanyakan kepada orang yang lebih ahli dari saya.

Natal pada 25 Desember identik dengan kado, santa, dan salju, secara tayangan bernuansa Natal didominasi dari negara adidaya seperti Amerika Serikat yang mengalami Natal pada musim dingin. Untuk Santa Klaus, dipercaya bahwa tradisi ini diambil dari seorang santo, Santo Nikolaus yang memberikan makanan pada orang miskin dan sebagainya.

Tapi tentunya di negara yang mengalami musim panas seperti Selandia Baru pada saat Natal atau Indonesia yang tidak mengalami musim dingin, Natal tetaplah penuh dengan keceriaan. Saya sendiri teringat masa kecil ketika saya mendapat hadiah setiap Natal, sampai akhirnya kini tidak mendapatkan hadiah sama sekali. Untung saja kini sudah ada teknologi komunikasi sehingga melalui ucapan antar-teman sendiri, saya sudah mampu merasakan suasana Natal.

Di negara Indonesia untungnya masih ada tempat yang benar-benar menjadikan suasana Natal menjadi 'hidup'. Seorang teman pernah bercerita di depan kelas ketika ia berkunjung ke Flores dan disana jalanan benar-benar dihias, masyarakat benar-benar merayakan Natal dengan istimewa. Ketika mendengarnya rasanya saya iri, kapan saya bisa merasakan suasana seperti itu?

Tetapi kita juga sampai kepada kesimpulan bahwa saat merayakan Natal, hal yang terpenting bukanlah mendapat hadiah ataupun memasang pohon natal. Walaupun hal tersebut juga mengistimewakan hari Natal itu sendiri, kita juga wajib memaknai satu hal. Kita harus memaknai keselamatan yang ada, kehadiran Sang Juru Selamat. Kita wajib bersyukur di hari ini. Mengapa? Sebab Allah Bapa telah mengirim putera-Nya yang tunggal ke bumi untuk menebus dosa umat manusia, Ia tidak mau umat-Nya menderita. Yesus sendiri telah berkorban dengan lahir di keluarga yang sederhana, di kandang domba pula. Ia ingin kita juga belajar agar hidup tidak sekedar mengejar kekayaan ataupun kenikmatan.

Maka dari itu, hendaklah kita tetap merasa bahagia walaupun Natal kita rayakan seperti hari biasa. Salah jika tidak ada yang spesial. Resapilah bahwa Yesus sungguh hadir untuk kita. Memang Yesus hadir setiap saat, tidak hanya saat Natal. Tetapi Natal mengingatkan umat manusia agar kembali bersyukur, sebab walaupun Yesus selalu menyertai, manusia tetaplah manusia. Selain itu sesuai dengan tema masa adven 2012,  "Kembali ke Nazareth" maka Natal tahun ini bertujuan mengangkat tema untuk merefleksikan relasi kita dengan keluarga.

Sebelum mengakhiri postingan ini, tak lupa saya mengucapkan bagi yang merayakan,

Selamat Natal 2012!
Damai Natal melingkupi kita semua
Semoga kita selalu bersatu dalam kasih Kristus!
:D

Monday, December 24, 2012

A Violin.

Tahukah kau, Boi? Biola adalah instrumen yang amat susah dimainkan. Pemainnya harus punya feeling yang kuat untuk menemukan nada. Sebab tak ada pedoman posisi nada seperti pada gitar. Tangan kanan menggesek, jemari kiri menekan dawai, itu tak mudah, karena dua macam gerak mekanika yang berbeda. Jarak dawainya pun amat dekat, maka gampang sekali suaranya distorsi. Jangankan menemukan nada yang pas, menggeseknya dengan benar saja memerlukan latihan lama. Orang yang tak berjiwa musik, tak kan dapat memainkan biola.

Lintang kepada Ikal.
Maryamah Karpov, Andrea Hirata. 2008.

Saturday, December 22, 2012

Review: Maryamah Karpov by Andrea Hirata

Yep, seperti yang gue sampaikan di sini, project terakhir gue adalah Maryamah Karpov karya Andrea Hirata. Sebetulnya buku ini udah keluar lama banget, yaitu pada November 2008. Karya pertama dari tetralogi ini sendiri, yaitu Laskar Pelangi, dicetak pertama kali pada tahun 2005. Telat banget ya gue..

Parahnya lagi, gue baru tau mengenai tetralogi ini pada 2009 ketika Laskar Pelangi difilmkan dan nge-booming banget. Kelas gue sampe berdiskusi, kemanakah A Ling? Gue inget banget waktu itu gue masih kelas 6 SD dan lagi mau persiapan UAS. Bangkunya diacak dan secara kebetulan gue semeja sama Laura. Kita berdua kena demam-demam Laskar Pelangi juga nih.

Biarpun fals (dua-duanya!!!) kita sering nyanyi-nyanyi kecil Laskar Pelangi oleh Nidji. Kocaknya karena kita masih kecil dan lupa-lupa inget lirik, kita nyanyinya asal aja.

"Laskar pelangi
Tak kan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa.."

..dan sampailah ke bagian Reff.

"Berlarilah dan terus tertawa"

Kita merasakan keanehan.

Lau : Ih kok gila ya lari sambil ketawa?
Gue : Iya ya wkwk

Kita berdua pun ngakak ngetawain Nidji. Faktanya setelah gue browsing lirik aslinya ternyata yang bener itu, menarilah dan terus tertawa. Parahnya, gue baru tau 5 menit yang lalu. God, why..

Sebetulnya gue bisa menyelesaikan novel ini berbulan-bulan sebelumnya kalau bukan karena menghilangnya buku ini secara tiba-tiba di perpustakaan LIA Pramuka (ya, salah satu motivasi gue masuk ke yang Pramuka adalah perpustakaannya.).  Sewaktu gue mau minjem ternyata ada orang lain yang minjem dan ga balik-balik ke perpustakaan itu sampai gue lupa sendiri sama bukunya. Dan kemarin, ternyata gue menemukan buku ini! Yay!

Ayuk lah kita langsung bahas review-nya sekaligus menjawab pertanyaan dari dulu, kemanakah A Ling?


***

Maryamah Karpov oleh Andrea Hirata.

[SPOILER ALERT]


Buku diawali dengan berbagai kisah ringan mulai dari kesalahan dalam kenaikan jabatan Ayah Ikal yang akhirnya merembet ke kisah sidang tesis Ikal, yang merupakan Andrea Hirata. Kemudian kisah berkembang dengan menceritakan Ikal yang pulang ke Belitung dan mengalami perubahan lingkungan drastis, dari hiruk pikuk Eropa yang elegan menjadi suasana pahit di tanah air.

Buku ini lebih banyak menceritakan kehidupan Ikal selebihnya di Belitung, menitikberatkan pada masyarakat Belitung. Terlihat bahwa Maryamah Karpov memiliki lebih banyak humor dibandingkan buku lainnya, misalnya dengan menceritakan nama-nama julukan masyarakat kampung. Lalu peristiwa pecabutan gigi Ikal yang dramatis di klinik gigi Dokter Diaz, serta permainan kata yang menarik.

Suatu hari ditemukan dua mayat dengan rajah kupu-kupu yang memiliki kaitan dengan A Ling. Akhirnya Ikal mendapat informasi bahwa mungkin saja A Ling terjebak ketika ingin menyeberang ke Singapura untuk memperbaiki nasib. Demi mencari A Ling, Ikal pun membangun sebuah perahu dengan bantuan perhitungan fisika Lintang yang jenius dan kejeniusan imajinasi serta kelihaian Mahar dalam dunia mistis.

Pada akhirnya A Ling diketemukan di Pulau Batuan, tempat dimana para lanun kejam pimpinan Tambok bersarang. Di kepulauan kecil ini banyak sekali sandera yang berusaha menyeberang juga secara ilegal. Tetapi akhirnya mereka berhasil menemukan A Ling dan membawanya kembali ke Belitung. Diceritakan juga bahwa Ikal ingin meminang A Ling tetapi terhalang oleh pertidaksetujuan ayahnya.

***

Hal yang disayangkan dari Maryamah Karpov adalah kisahnya semakin menyerupai fiksi terutama dari adegan Ikal membuat perahu. Deskripsi luar biasa yang dapat dilihat pada Edensor tentu saja didukung oleh fakta bahwa penulis memang menempuh pendidikan di Sorbonne, Paris dan Inggris. Tetapi di Maryamah Karpov terdapat banyak adegan yang kurang meyakinkan deskripsinya dan dapat disimpulkan bahwa disini lebih didominasi oleh fiksi.

Contohnya dapat dilihat lagi-lagi saat membuat perahu. Kemanakah ayah dan ibu Ikal yang sangat ditonjolkan di cerita-cerita awal? Ketika Ikal dicemooh seluruh desa tampaknya ayah dan ibu Ikal "menghilang" begitu saja padahal Ikal masih tinggal bersama mereka. Selain itu kemunculan Laskar Pelangi yang ganjil dan kepergiannya juga sama mendadaknya seperti kemunculannya. Mereka hanya diceritakan sekilas dan mungkin hanya Kucai yang benar diceritakan sedang bergelut di bidang politik (pencarian di google menunjukkan bahwa Kucai menjadi anggota DPRD setempat). Selebihnya? Hanya diceritakan dalam satu kalimat mungkin. Ketika dikatakan Laskar Pelangi akan membantu Ikal, pada kenyataannya setelah pertemuan di pondok pembuat kapal, mereka semua tak ketahuan rimbanya apalagi Flo dan Sahara. Lalu mengapa mereka dikisahkan muncul jika hanya menjadi figuran?

Lalu siapakah Maryamah Karpov? Maafkan saya jika kurang teliti, tapi bahkan tokoh ini hanya dijelaskan sekilas tanpa dialog. Penjelasan dalam Sang Pemimpi mungkin akan lebih menjelaskan siapakah Maryamah Karpov ini.

Merupakan fakta yang menyedihkan sebab pembaca, terutama saya, menaruh banyak harapan pada tokoh A Ling yang sepertinya sudah memikat dari awal kemunculannya di Laskar Pelangi, bagaimana ia menginspirasi seorang Andrea Hirata untuk mencari Edensor. Ternyata akhirnya menggantung dan justru saya kini menyangsikan keabsahan tokoh A Ling.

Meskipun begitu, Maryamah Karpov tetap merupakan hasil karya tulis yang luar biasa (tentunya di luar novel favorit saya, Edensor.). Judulnya chapter yang dinamakan menjadi: mozaik, memang sangat menggambarkan kisah itu sendiri sebagai potongan mozaik. Andrea dengan jenius menemukan gaya penulisannya dan mampu menghubungkan berbagai potongan cerita menjadi satu kesatuan, mampu mengalirkan cerita menuju ke alur selanjutnya dengan epik.

Andrea Hirata juga mampu menggambarkan keadaan tanah air, dimana ketidakadilan terjadi dalam satu kesatuan nusantara. Terlepas dari keraguan mengenai keabsahan cerita, sangat disayangkan apabila tokoh Lintang yang jenius memang nyata. Dia yang bahkan mampu menjadi Einstein Indonesia terpaksa menyerah pada permainan nasib. Tak dapat dipungkiri Andrea Hirata merupakan salah satu aset literatur Indonesia yang berharga.

Rate: 4.0 / 5.0


***
NEXT PROJECT: The Da Vinci Code by Dan Brown.

A Judge Need A Judge

Yow, dalam postingan kali ini gue mau membahas mengenai juri-juri dalam sebuah acara pencarian bakat tanah air. This to satisfy my distaste through some of them.

The Musician - Rate 3.8 / 5.0
Komentarnya lumayan bagus dan menggunakan akal sehat. Terutama yang berhubungan soal musik, dia mengerti sekali teknisnya sehingga komentarnya bisa langsung tepat sasaran, efektif. Komentarnya juga menjaga perasaan. Ini bisa menjadi sisi baik sekaligus buruk, karena cenderung tidak berani untuk sedikit "pedas". Selain itu akhir-akhir ini dia agak bercandanya agak..


The Drummer - Rate 3.5 / 5.0
Komentarnya juga lumayan bagus meski saya lebih menyukai ketika ia agak 'berdebat' dengan seorang juri lainnya, di season yang berbeda. Di season ini dia agak cenderung dibuat-buat gimanaa gitu. Selain itu juga saya kurang suka sebab dia seperti sensi terhadap seorang juri dan mencela terus segala perkataannya. Well, meskipun begitu komentarnya obyektif, kok.


The Singer - Rate 2.0 / 5.0
Saya paling tidak suka dengan yang satu ini. Ucapannya samaaa melulu, gak berubah dari satu peserta ke peserta lain, pasti ga jauh-jauh topiknya. Apa-apa pasti, "Kamu harusnya berterima kasih ya sama Tim Kreatif Trans*pip* membuat penampilan kamu jadi cetar membahana.." Iyuck. Justru dia yang gak kreatif kalo begituu terus. Lebaynya membuat suasana jadi berisik. Terlebih dengan kegiatannya yang mencela salah satu juri, beuh, padahal jelas-jelas komentarnya gaje. Pernah ada satu percakapan dengan peserta. "Kamu kalau menjadi salah satu star Trans, mau ngapain?" lalu dijawab sang peserta, "Em.. Mungkin bernyanyi dan menari? Serta teater mungkin." Dengan congkak si penyanyi krik krik menjawab, "UDAH? ITU AJA?" plus gaya sok cute. Aduh mbak, Anda sendiri bisanya apa? Nyanyi DOANG juga kan? Sama menciptakan istilah yang sebenernya gak lucu? Selain itu setiap ada kesempatan pasti, "Aku bosan." atau "Itu-itu aja, minggu depan sesuatu yang beda ya, saya jadikan PR." WUTTTTTT. Juri yang paling tidak logis.


The Magician - Rate 4.8/ 5.0
Mengedepankan sisi 'entertaining'. Juri yang paling baik di antara ketiganya. Bukan baik dalam arti 'ramah', memang. Sebab ia bisa dibilang 'dibenci' penonton. Tapi secara pribadi saya suka dengan komentar-komentarnya. He knows what to talk. Gue bisa bilang dia nge-search tentang apa yang mau dikomentarin. Terbukti, kok. Coba perhatiin, juri mana yang tau seluk beluk secara teknis dari sebuah penampilan? Sampai tau alat-alat maupun sebagainya, padahal bukan bidang dia? Well, mungkin sedikit kekurangan di komentar yang agak pedas, meskipun itu semua obyektif memang.


Indonesia Mencari Bakat 3

The Rain Lover

Whooah.

IT IS DECEMBER 22nd! Quite clear that I survived from tha apocalypse alreadehhhh

----------------------------------------------------------------------------------


In Indonesia, December 22nd is Mother's Day. Since I sometimes get confused when people tweeted: Happy Mother's Day! in the middle of April, so I'll just assume that may be that so-uncertain-day is celebrated in different days through countries.. :/

SO as my family (my grandma, only, actually.) has celebrated this day with making onde-onde each year... Let me show you our work!!! (I did the capturing, actually.)

Jesslyn, with her hand-made onde-onde

Jesslyn's

...Not Jesslyn's

Served nicely! :9

Yep, as the matter of fact we met it on December 21st because my grandma thought that the Mother's Day will be on December 21st, because of the mis-printed calendar...

***

December 22nd.

--- I may not be a rainmaker like Rudy Baylor on John Grisham's head. But a rain lover, I am.

Yea hari ini ada oral test di LIA, jadi semacam test tapi lisan. Biasanya tes beginian cepet, apalagi dengan sekarang gue pinter nyelak (hohoho) tapi di luar dugaan sodara-sodara. Gue yang berencana dateng pagian biar bisa antri paling awal malah terjebak di halte busway (iya sih 'transjakarta' tapi plang-nya aja 'busway'..) Matraman II. Biasanya disini banyak banget bus, bisa sampe 6 berturut-turut. Gue pengen turun aja gitu naik angkot atau apapun ke LIA, tapi lagi-lagi gue terjebak dalam situasi sulit nomor 1 di jalan: terjebak di halte busway tanpa tau jurusan kendaraan umum lain. Tapi kali ini lamaaaa banget. Sampe ada bapak-bapak yang curcol ke ibu-ibu di sampingnya, gue sih dengerin aja.
Masalahnya adalah, bapak ini ngomongnya udah kenceng, tapi orang yang diajak ngomong aja ekspresinya datar-datar aja ya. (Apa semua ibu-ibu kehilangan selera humor?! :o) Akhirnya bus datang......... Jam setengah dua belas...... Yak, kalo ini les biasa gue pasti udah telat bahkan sejak di halte Matraman II.

Tiba disana, gue dihadapkan dengan fakta bahwa.. antrian masuk ternyata diacak, dan ketika gue datang dalam keadaan telat 40 menit, masih giliran orang pertama. Sigh. Ini gurunya lama banget kali ini.

Gue menunggu sampai jam setengah 1, dan (karena gue punya feeling) akhirnya orang kedua manggil gue. Yeah, gue pun masuk dan test.

Jam 1, gue langsung pulang dengan bus transjakarta, semua biasa-biasa aja. Setelah transit di halte Pasar Jatinegara, gue naik bus koridor 11 jurusan Pulogebang. Disana gue gadapet tempat duduk dan memutuskan melanjutkan membaca Maryamah Karpov. Tiba-tiba.. Gue pusing. Saat itu baru saja melewati Cipinang Elok dan macet disana, apalagi setelah itu naik serombongan ibu dengan anak-anak kecilnya yang berisik banget. Gue udah gak tahan dan takut muntah, makanya gue langsung duduk jongkok deh bodo amat.

Sayangnya keputusan untuk jongkok supaya menghindari pusing berkelanjutan itu diikuti konsekuensi tidak mengenakan. Kuping gue jadi sejajar sama anak kecil kucrit kampret itu. Apalagi gue denger mereka ngomong-ngomong, haiyaa, yang gue tau pasti nyindir gue. Wkwk dalam hati sih gue ngakak aja (biar pusing tetep hepi) jadi ini Bangsa Indonesia? Sejak kecil udah diajarin diskriminasi? Hahaha, mental banci karena terbiasa jadi mayoritas.

Pulangnya gue naik angkot menuju McD karena pusing gue juga disebabkan oleh rasa lapar. Kita tau dong akhir-akhir ini Jakarta diguyur hujan terus? Yup, di tengah perjalanan menuju McD, tiba-tiba gerimis turun. Wut. Gue pas lagi gak bawa jaket. Akhirnya yaudah, karena tanggung, sebagai wanita perkasa gue harus lanjut!!!

Sayangnya ternyata tiba-tiba macet dan karena takut hujan makin deras akhirnya gue nekat aja lari ke McD. Setelah membeli makanan, hujan jadi lebih deras meskipun belum segila kemarin. Gue menunggu di dalam sampai terlihat ada angkot 23. Iya, gue tau jurusan kali ini :') Sambil terpleset-pleset, gue berhasil menyempilkan diri di angkot yang penuh itu.

Apa daya SMS yang gue kirim buat minta dijemput pake payung ga nyampe (darn you, provider) dan gue terpaksa lari hujan-hujanan. Akhirnya sampai juga di rumah dan gue terburu-buru masuk, saat gue menutup pintu.. CTARR!!! Hujan tiba-tiba bertambah deras secara drastis dan gue bersyukur banget karena gue udah masuk ke dalam rumah.

Bud, like Hirata does, I'm the one who I'm sure will never get something worse than what it looks. Long-length oral test? I was called as the third. Rain? I got home before the thunder came.

Thanks God


Thank You God - lagu sekolahnya Jesslyn, bds. Jesslyn. Dengan revisi. 

Thank you God
For my hands and feet
Thank you God for everything.

Udah. Gitu aja sih yang gue tangkep dari Jesslyn.

Friday, December 21, 2012

One-Way Communication

Di suatu hari yang gak cerah-cerah amat, murid di suatu kelas di lantai 3 sebuah bangunan yang masih berwarna hijau sedang asyik mendengarkan guru. Saat itu pelajaran Teknologi Komunikasi dan Informasi.

Sebut saja Bunga Pak Sugus, ia sedang menjelaskan mengenai komunikasi. Kurang ingat apa materinya, tapi masih terekam jelas dalam pikiran saja ia menggambarkan grafik sebagai berikut,

Kira-kira begitu.
Maklum aja jelek, saya pakai mouse dan memang gak punya pen tablet hiks.

"Komunikasi itu bisa dibedakan menjadi dua menurut alurnya, ada one-way communication, ada juga two-way communication. Dapat kalian lihat disini, pada one-way communication si P1 aktif memberikan informasi ke P2. Sedangkan pada two-way communication, P2 selain sebagai penerima dia juga memberikan informasi kembali kepada si P1," demikian Pak Sugus menjelaskan pada kami.

Ia kemudian menambahkan beberapa garis pada grafiknya.



"Nah disini dapat kita lihat, umm maaf gambar saya jelek, bahwa pada one-way communication bisa jadi penerimanya disebut lebih dari satu. Ini dinamakan broadcast. Pernah dengar istilah, 'broadcast radio'? Nah itu contohnya. Jadi, broadcast juga termasuk salah satu kegiatan yang dikelompokkan dalam one-way communication."

Sebagai murid kelas 7 yang lugu (plus otak yang masih 'lowong') saya langsung teringat akan materi ini.  Sampai sekarang.

***

Ga terasa ternyata 3 tahun udah berlalu, sekarang materi TIK gue itu pemrograman mySQL (hiks) tapi masih, pelajaran 3 tahun lalu itu melekat di otak gue!

Oleh karena itu.........







*jeng jeng jeng*









Gue memutuskan dalam rangka mengurangi efek negatif gadget, gue akan menerapkan one-way communication beberapa hari ini. Jadi gue meminimalisir sebanyak mungkin interaksi lewat dunia maya, dimana gue menjadi active user. Jadi blog ini sebagai media one-way communication masih akan di-update, selain itu Facebook juga.. Kalau Anda beruntung, temukan saya di salah satu daftar Chat atau jika Anda hoki (apa bedanya hoki sama beruntung..) maka Anda akan mendapat ucapan ulang tahun dari saya! *tentunya jika Anda sedang berulangtahun.

Salah seorang teman gue pernah bilang begini, "Gila Na lo kayak menghilang, ga nge-tweet terus BBM juga mati." Hihihi, kayaknya seru juga ya begitu lagi. Semacam mata-mata aja deh B-)

Oleh karena itu * badam tss* sudah berjalan selama 4 hari ini, gue me-nonaktif-kan BlackBerry Messenger gue, serta tidak menge-tweet. Selain karena alasan yang ada di postingan ini, gue juga merasa kalo akhir-akhir ini gue bacot banget di twitter. Bayangin! Sampe nge-balap tweetsnya Abner :O *pamer yang terselubung*

Selama ulangan umum kemarin juga tangan gue gatel banget buat nge-tweet. Dan terbukti sekarang selama gue menjalani 'terapi one-way communication a la Nana' ini, belum ada perasaan mau buka twitter yang sampe gimana-gimana banget. Kayaknya sih biasa aja gitu. Apakah ini karena gue disibukkan oleh NCIS dan buku-buku?? Tak tahulah..

Semoga gue dapat menjalani hari dengan asik-asik aja tanpa gadget! =))



***

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta adanya berita penting, gue masih bisa di-Whatsapp atau di-SMS ke nomor yang tercantum di Blog ini kok ;)

Thursday, December 20, 2012

Nasi Goreng Mentega with Scrambled Egg and Garlic ala Nana

Setelah kemarin membuat Garlic Bread ala Nana (yang akan di post belakangan), hari ini gue mencoba membuat masakan yang lagi-lagi menggunakan mentega! Maklum ya, mencari pekerjaan di liburang yang lowong ini :')

Yap, gue membuat Nasi Goreng Mentega with Scrambled Egg and Garlic ala Nana! *ala Masterchef*

Pertama, siapkan dulu alat dan bahan!

Alat:
- Kuali
- Spatula, meskipun gue kurang yakin kalo namanya itu spatula... *SpongeBob affected*
- Piring, untuk menaruh nasi goreng kalian. Tentunya kalian gak mau makan langsung dari kuali.
- Kompor, of course.

Bahan:
- Mentega, atau margarin aku tak tahuuu
- Nasi
- Kecap asin
- Kecap manis
- Garam
- Telur
- Bawang putih, untuk aroma
- Bahan lain, sesuai selera.


***

BAGAIMANAKAH CARA MEMBUATNYA???? PENGEN TAHUUU?? Maaf, disini hanya ada cara membuat nasi goreng, bukan tahu.

Jadi langsung sajaaa, petualangan eksperimen membuat Nasi Goreng Mentega with Scrambled Egg and Garlic ala Nana, DI-MU-LAAAIIIIIIIIIIIIII!!!

*gila mode: on*


***

PERTAMA! Masukkan mentega ke dalam kuali untuk dipanaskan. Menurut pengalaman gue dalam membuat garlic bread kemarin, mentega itu cepet menguap jadi gue udah kasih menteganya banyakan. Biarpun kalau pake minyak gue gak mau banyak-banyak, tapi seperti yang gue bilang satu kalimat sebelumnya, INI MENTEGA BREHH! Dan berdasarkan pengalaman gue dalam membuat garlic bread kemarin (kok rasanya kalimat ini udah pernah gue baca sebelumnya.. *de javu*) mentega itu cepat menguap!

Anda pasti tahu menguap dongg? Menguap merupakan salah satu fase dalam siklus... siklus... nah ini gue lupa. Siklus apaan ya?! Intinya menguap ini adalah perubahan wujud karena menerima panas, dari cair ke wujud gas. Jadi kalau dalam kasus gue, mentega cairnya tiba-tiba menysut. KEMANAKAH DIAA? Gak kemana-mana. Tapi dia berubah ke partikel-partikel gas yang kecil dan tidak bisa kita lihat. *Mungkin kalau kulit Anda berminyak.. itu karena mentega gue! :o *konspirasi*

Selesai dengan mentega, apa yang gue lakukan? Menyalakan kompor? SALAH! Karena menurut gue buat nasi goreng ini kegiatan yang agak 'cepat', maka siapkanlah terlebih dahulu bawang putih, tumbuk-tumbuk aja gitu sampe kulitnya kepisah dan agak ancur *JANGAN ANCUR-ANCUR AMATTT :O* lalu siapkan nasi dan telor yang udah diceplok, maksudnya diceplok tok. Bukan digoreng jadi telor ceplok.. *banyak mau* *digetok* Sebetulnya yang telor sih boleh kalian ceplok (penulis tidak bisa menemukan kata lain yang lebih sesuai) langsung di kuali, tapi kalo kalian takut kayak gue.. Dan belum mahir nyeplok telor kayak gue... Ikutin aja cara gue! *cling cling*

Kemudian panaskan deh kualinya, nyalakan kompor dan tunggu menteganya meleleh. Ketika sudah meleleh semua, masukkan bawang dan tumis-tumis aja. Kesalahan gue disini adalah... gue terlalu takut menteganya akan abis duluan (menguap) jadi langsung lah gue masukkin telor, kemudian mengikuti nasinya. Lalu gue sadar.... MINYAK MENTEGANYA MASIH TERLALU BANYAK!!!! :O Akhirnya nasi gue jadi benyek-benyek absurd. Tapi gue harus tetap pede dong!

Gue tetep ongseng-ongseng itu nasi biarpun menteganya saking banyaknya jadi agak gimanaaa gitu. Nasi gue sampe warna kuning ngejreng gara-gara mentega doang. Terus gue lupa kalo gue belom masukkin garam dan kecap-kecap (sambil berpikir kalo di-Inggris-in, sauces akan terlihat aneh..). Gue tuang kecap manis sedikit lalu gue bersiap masukkin kecap asin... Oh man. Ini kan kecap kemarin yang susah banget dibukanya!!! NOOOO W('A'w) di tengah kekalutan akan nasinya yang menunggu, gue mencoba tetap tenang berusaha membuat kecap asin. Gue berpikir, kalau gue diemin nasinya bukankah mentega absurd yang melekat pada nasi tadi akan menguap? Dan nasi gue akan normal kembali? Gue santai-santai aja deh ngebuka kecap asinnya yang-masih-susah-banget-dibuka.

Tibalah kita ke momen istimewa dimana kita semua berkumpul disini untuk acara... pemberian garam. Tadinya gue mau ngambil sejumput aja pake jari, tapi setelah gue pikir-pikir, ah ini mah kurang. Yasudah gue masukkin deh pake sendoknya sekalian. *hal yang tidak penting untuk dijelaskan*

Pada akhirnya gue cuma ngongseng-ngongseng (kata ini aneh..) nasinya sambil berharap supaya tetep asik rasanya. Finally gue capek berdiri terus dan memutuskan, yaudah deh.. Pasrah aja. Kemudian menuang nasinya ke piring yang telah gue siapkan.


Tibalah saat penyicipan.









Gue agak kecewa karena gak se-menarik di iklan. Dasar iklan penipu hiperbola jahanam...

Nasi gue juga terasa berminyak. Dalam hati sih masih bersyukur karena ini bukan minyak sayur, tapi mentega. Rasanya juga lumayan gurih meskipun.. berminyak banget :x. Tapi yaudahlah, namanya masakan sendiri, cincai-cincai aja lahh-_-

Sekian, masak asik bareng Nana. SEE YOU NEXT TIMEEE UWOOOOOOOOO *kekuatan mentega*






***

Apa? Kalian bertanya kenapa gak ada fotonya? Ciyusan? Pengen tau banget-banget cara gue berantakin dapur?


Review: Quicksilver by Sam Osman

Akhirnya setelah Ujian Semester selesai, gue kembali memperoleh kesempatan untuk meminjam buku-buku LIA. Kali ini gue menemukan Quicksilver, salah satu buku fiksi yang tampaknya menarik. Gue memutuskan untuk meminjamnya.

Oleh karena itu, mari kita bahas ulasan gue. =))


***

Quicksilver by Sam Osman

Cerita ini memiliki 3 tokoh utama, Wolfie, yang pada akhirnya dipertemukan dengan Tala dan Zi'ib. Mereka bertiga pada akhirnya dikumpulkan di pinggiran London, kota Thornham. Tala pada awalnya berasal dari Gunung Shasta di California, Amerika Serikat. Zi'ib berasal dari Sudan di daratan Afrika. Terlihat jelas bahwa mereka bertiga pada awalnya berada di benua yang sama sekali terpisah.

Dijelaskan bahwa mereka bertiga merupakan tujuan dari sebuah aliran energi di jalur ley. Jalur ley sendiri merupakan semacam jalur energi kuno yang menyatukan dunia-dunia. Karena satu dan lain hal, energi ley ini melemah dan bila pada akhirnya energi tersebut benar-benar mati maka dunia tersebut tidak ada yang menopang, sehingga akan jatuh ke kekosongan di Ruang Belantara di Antara Dunia-Dunia.

Wolfie, Tala, dan Zi'ib akan dibawa kepada takdir dimana pada akhirnya mereka akan bertemu oleh suatu kebetulan yang memang sudah ditetapkan oleh garis ley. Mereka bertiga sama-sama bermata hijau dan lahir di hari yang sama. Mereka juga memiliki salah satu dari orang tua mereka yang juga bermata hijau, yang menghilang bertahun-tahun yang lalu. Masing-masing dari mereka memiliki pecahan bintang yang membuat mereka memiliki Keahlian Lidah sehingga mereka dapat berbicara dalam ribuan bahasa.

Begitu banyak rahasia yang harus mereka ungkap demi menjaga agar garis ley tetap terawat dan menyelamatkannya dari kehancuran ataupun keinginan jahat Manus Sacra untuk mendominasi dunia melalui kekuatan Sphere ini (jalur ley terbentu karena Sphere). Mereka harus menemukan tiga batu yang bila disatukan akan mengarah menuju rahasia Sphere yang tidak boleh jatuh ke tangan manus Sacra.


***


Jujur, sebenarnya saya kurang menyukai cerita yang alurnya terlalu fantastik (Anda bisa lihat sendiri bahwa Harry Potter mampu menjadikan ceritanya terasa 'real') dan awalnya saya agak kurang yakin dengan caption: (dalam terjemahan Indonesia, terdapat deskripsi tambahan di bawah judul) 'Aliran Kekuatan Energi Kuno'. Tapi karena kekurangan buku, rasanya tidak salah bagi saya untuk mencoba.

Menurut saya cerita yang ingin dituturkan terlalu rumit dengan ide yang terlalu banyak sehingga ketika dituangkan dalam buku yang berisi tidak lebih dari 465 halaman, rasanya agak terlalu melompat-lompat. Banyak bagian yang tidak dijelaskan dengan baik dan saat sudah membaca sebagian besar cerita, buku tersebut masih terasa 'abu-abu'. Contohnya terdapat 'Hikmah Bintang, Hikmah Gunung, Hikmah Sungai, dan Hikmah Hutan' yang belum saya mengerti apa itu walaupun saya tahu untuk apa.

Sebetulnya banyak hal menarik yang muncul di buku ini tetapi banyak juga hal menarik yang tidak saya mengerti. Terkadang dapat terlihat banyaknya ide yang berubah di tengah-tengah dan membuat bingung. Hal yang penting terlalu diulur dan membuat penasaran sehingga akhirnya menjadi membosankan. Kekurangan dalam buku ini bukan pada plot tapi lebih kepada penyampaian.

Buku ini sangat menarik dari segi isi cerita walaupun saya kurang menyarankan jika Anda tidak memiliki banyak waktu luang. Cerita yang mengandung banyak mozaik yang terlalu tersebar akan semakin kabur jika Anda membacanya tidak secara intens.

Rate: 3.2 / 5.0

Ohya, akhirnya memang terasa menggantung tapi ini ternyata disebabkan karena.. buku ini belum tamat. Ketika tadi nyoba buka www.samosmanbooks.com ternyata akan ada Quikcsilver 2: Serpent's Gold. Semoga lebih asik!


***
NEXT PROJECT: Mimpi-mimpi Lintang: Maryamah Karpov by Andrea Hirata

That Marplot, 'G-thing'


Tak terasa, kita akhirnya tiba di penghujung tahun 2012.

Tentunya banyak hal yang telah terjadi dan setiap hal tersebut menimbulkan kenangan. Baik kenangan manis maupun pahit. Meskipun hal tersebut pasti terjadi secara unintentionally, tapi pasti ada deh rasa penyesalan.

Sebetulnya bisa dibilang prolog tadi agak melenceng, meskipun sebetulnya pemikiran gue kali ini tertuang lewat 'akar pemikiran' tadi.

Mungkin penyesalan gue yang masih gue rasakan hingga sekarang adalah kegiatan gue sekarang ini. Dulu gue masih ingat membuat komik setiap liburan. Gue juga over-excited buat baca komik Conan terbaru. Sekarang sih masih, gak tahan pengen ke Gramedia. Tapi rasanya dibanding dengan gue yang dulu.. :/

Yap, gue masih ingat jelas di tahun ini tiba-tiba gue jadi serba gadget. Sebenernya sih gak dimulai dari tahun itu juga. Semua berawal ketika gue memasuki jenjang pendidikan menengah. Tiba-tiba gue yang katrok dan dari e-mail, friendster, sampai facebook dibikinin, jadi asik bikin-bikin account. Saking banyaknya gue lupa gue punya account apa aja dan passwordnya apa aja. Password gue memang banyak banget dan selalu beda tiap account.

Dulu, di penghujung sekolah dasar, akhirnya di rumah gue ada laptop lengkap dengan internet. Sebelumnya hanya ada komputer tanpa internet, itupun gue sudah keranjingan main Feeding Frenzy, Insaniquarium, Chocolatier sampai Cooking Dash. Semua games itu gue dapat dari Laura yang punya komputer duluan. Maklum, komputer di tahun 2000an awal itu masih tergolong barang mewah. Gue juga dengan bangga bilang bahwa gue telah menamatkan Feeding Frenzy, bahkan telah menamatkan Chocolatier sampai 4 kali. Hebat kan? Emang, hahaha. (Padahal semua games lainnya ga ada yang tamat)

Ketika pertama kali ada laptop, gue sudah kelas 6 SD. Saat itu komputer gue udah mulai nge-hang dan gak mau baca CD. Maka langsung saja gue install ke laptop game Counter Strike dan Pokemon. Untuk Counter Strike, jujur aja sih gue gak ngerti. Tapi buat gerakin kursor, terus ganti senjata, nembak, gue ngerti lah, hahaha. Tapi kalau udah sampai ngaktifin bom, maaf aja deh. Apalagi untuk menghafalkan peta, beh. Gue jagoannya nyasar. Pokemon? Awalnya gue bingung sama teman gue yang udah addicted duluan sama game ini. Mereka adalah Angelline, Kreszen, Adira, Ivan Nara, Erwin, dan C.Kevin (gue masih ingat C.Kevin sampai pilih karakter cewek dan dinamakan sesuai nama cewek yang dia taksir, hahaha). Mereka ini hafal mati sama nama Pokemon dan evolusinya, dan sudah pada level 100. Waktu itu masih pada main di gameboy XP (kalo gak salah) dan gencer banget main Pokemon Fire Red. Gue ikut-ikut aja.

Di luar dugaan, gila, ini game asik banget. Gak sampe setahun, gue sudah hafal semua nama Pokemon, tinggal sebut aja. Karena keasikan main Pokemon, gue sampai ngedumel sendiri kalo Papa gue mau pinjam laptop untuk buka internet. Gue benci sekali dengan internet karena Pokemon. Meskipun ujung-ujungnya gue pakai internet untuk menonton video Pokemon, tapi tetep, laptop itu buat Pokemon. Bukan internet. Friendster juga gue buka lewat handphone.

Akhirnya sampai juga masa-masa ketika gue ketagihan Facebook. Itupun accountnya dibikinin teman gue. Gue masih ingat dulu pakai profile picture Detektif Conan dengan latar belakang ungu karena gue kekurangan foto. Rasanya dulu itu, upload foto = tunggu temen. Sekarang sih masih, tapi karena foto bareng temen sudah banyak, yaudah :p

Lalu gue ketagihan game Rock Legend yang berimbas ke nilai gue dan mata gue (hiks). Ini mungkin penyesalan terbesar ya sampai saat itu. Detailnya tidak perlu diceritakan... *nyesek* Sampai saat ini gue masih sangat bersyukur atas dihapusnya game tersebut.

Sebelumnya gue udah cerita belum ya gue masuk SMP? Oke belum.

Jadi sewaktu MOS SMP, lagi-lagi temen gue si Laura menawarkan bikin account twitter. Yaudah gue bikin aja. And that's how I have tweeted since 2009 :p. Tapi gue belum aktif. Susah sekali mendapatkan followers di masa-masa itu. Sampai akhirnya di akhir tahun 2009 twitter sudah mulai gencar dan banyak teman gue yang bikin. Apalagi ketika gue cek ulang ternyata followers gue sudah 37 (dulu cuma 5, TERIMA KASIH TUHAAANNNN :'DDDD). Gue mulai aktif tweeting dari laptop maupun dari HP butut gue, Nokia 6600 yang akhirnya menemani gue selama 3 tahun :')

Sejak saat itu gue udah keranjingan main twitter baik dari HP maupun laptop. Tentu saja sebelumnya Pokemon gue di laptop udah tamat :p

Dan.... Ya gitu deh. Gue ganti jadi pake BlackBerry dan makin gencer dengan gadget. Gue jadi melupakan kebiasaan lama gue di waktu senggang, yaitu gambar-gambar. Rasanya juga karena udah jarang gambar gue jadi kurang terlatih. Gue juga jadi jarang baca buku.

Oleh karena itu!

*jeng jeng jeng*

Gue akan mulai nyoret-nyoret lagi di mana saja! Yah, apalagi sejak baca Katsu! kemarin, gue jadi makin kangen gambar manga :o


***

Percayalah, sebelum ini gue sempet nulis ngetik pake 'saya' akibat baru aja terpengaruh blog lain yang saya gue baca. Tapi karena postingan ini gue simpen dulu sebagai draft, setelah gue pikir matang-matang ada baiknya gausah formal-formal dulu. Whoops.

Friday, December 14, 2012

Review: Katsu! by Adachi Mitsuru

LINK FOR THE COMIC IS AVAILABLE ON THE VERY BOTTOM SIDE OF THIS POST

Em sebenernya gue udah pernah post postingan beginian sebelumnya di blog ini juga, dengan penulisan yang masih acak-acakan. Gue sampe bingung, ternyata tulisan gue se-memalukan itu.

Semua berawal dari salah satu gadget yang gue pasang di blog gue, ternyata ada pembaca yang ngebaca ulasan gue mengenai Katsu!, salah satu komik yang... bisa dibilang gue suka banget. Gue yang pada waktu itu lagi kurang kerjaan akhirnya memutuskan buat baca ulang. Yap! Dalam 1 hari gue sukses ngebaca 157 chapter aka 16 volume!

Jadi daripada kagum dengan ketangguhan gue dalam membaca (eaa) mari kita baca ulasannya!

Mungkin awalannya sama. Pertama banget gue baca Katsu! itu dari Shonen Star-nya Andrie yang gue sebut-sebut di postingan sebelumnya, "temen gue yang baik banget." Kebetulan sekarang gue udah 1 sekolah sama dia, dan ternyata dia anaknya suka manga dan jago banget nge-gambar baik komputer maupun kertas. Okay..

Gue waktu itu cuma baca sedikit doang paling 2 chapter. Setelah gue baca ulang, ternyata itu emang chapter yang paling mengena buat gue, ya jadi wajar aja ketika suatu hari gue ke Gramedia, gue ngambil Komikologi. Komikologi itu semacam lembaran berisi daftar komik baru yang mau terbit. Kalian pasti tau dong kalo Shonen Star itu memuat cerita lebih awal dibandingkan volume komik yang terbit di Indonesia? Nah, kebetulan banget disitu sinopsisnya adalah chapter yang gue baca setahun sebelumnya di Shonen Star-nya Andrie. Gue juga masih inget banget sama gaya gambarnya Adachi Mitsuru, sang komikus. Jadilah ga sampe seminggu begitu ada kesempatan gue langsung nge-search online manga-nya dan mulai ngebaca. Karena waktu itu gue masih ketagihan sama game facebook (Rock Legend), gue bacanya ga gitu intens. Sekitar 4 hari baru selesai 157 chapter itu.

Katsu! merupakan komik tinju karya Adachi Mitsuru. Satu hal yang gue salut dari Adachi adalah cara gambar dia. Ekspresi karakter bahkan pas ngomong ga begitu ditonjolkan, pembaca jadi berimajinasi sendiri dan menurut gue ini somewhat epic. Selain itu cara gambar gesture-nya oke banget. Hal yang paling menonjol mungkin dari detail latar belakang, mirip foto kali haha.

Gue sebenernya ga terlalu excited dengan tema tinju-nya. Karena gue adalah tipe orang yang gak begitu suka sama konflik :p Gue tertarik sama kisah antara dua tokoh disini. Yeaa, apalagi kalo bukan kisah cinta. Cuma ga seperti komik lain yang kesannya murah atau asal selesai, disini cerita antara dua tokoh dibiarkan mengalir pelan tapi pasti. Ada kejutan di tiap plot yang pasti bikin lo penasaran lagi dan lagi.

Sebelumnya mari kita perkenalkan dua tokoh kita..

[SPOILER ALERT!]


Katsuki Mizutani and Katsuki Satoyama.
How cute^^
Dua orang pelajar SMU, Katsuki Satoyama (L) dan Katsuki Mizutani (P) secara kebetulan memiliki nama yang sama dan bersekolah di sekolah yang sama serta berada di kelas yang sama. Bahkan berdasarkan pengacakan menurut alfabet, Satoyama dan Mizutani (karena gak mungkin gue bilang Katsuki dan Katsuki, hahaha) merupakan siswa yang bertugas di hari yang sama.

Wednesday, December 12, 2012

Runaway!

Seperti yang udah gue bilang, classmeeting kali ini itu ngebosenin banget. Pas hari pertama gue agak nyesel sih karena gak masuk, padahal kelas gue banyak tampil. Jadi hari kedua gue dateng. Tapiiiii makin ngebosenin lagi. Gue mencoba mengisi waktu dengan main capsa *udah lama gak main* dengan Ivan, Darryl, Cha-cha, Josh, Agung, dan Deryan secara bergantian, yang kalah keluar gantian. Dan itu seru banget.

Akhirnya pada bosen main kartu dan si Deryan sama Agung kotak-katik gundam, gue jadi penasaran dan nyoba jebe-jebe tapi ga dikasih Agung T_T

Ini Gundam bagian kepala, sumpah keren abis
Akhirnya gue gak tahan diem doang di sekolah, gue mencoba ijin pulang. Dan.... Pas banget Clara, sepupu gue akan dijemput nyokapnya. Jadi gue bolos ijin pulang!!!
Ijin hari pertama

Hari kedua, Icha masuk. Gue juga masuk cuma buat balikin novel, yang dengan bego gue lupa bawa... Lagi-lagi mulus bolos ijin! :D

Ijin hari kedua
Nah pas gue ijin, tiba-tiba Deryan ngechat di grup Whatsapp kalo dia berhasil kabur. Dia gak tau gue kabur juga dengan ijin malah wkwk -_-v

Untung hari selanjuutnya, gue sudah memutuskan... Lo bisa menemukan gue duduk di rumah, di depan komputer ngebaca ulang Katsu! online, komik yang udah mengambil hati gueeee:'D *dan dia udah tamat pula*

Ohya, hari ini Sr. Vincentine ulang tahun! Happy birthday 12.12.12 suster! :D


Nostalgic

Sekali lagi gue masih stuck sama bayang-bayang SMP. How I miss blogging on 9binfo.. Dan kemaren gue seperti kena nostalgia lagi sama RCT.

Ceritanya gue baru pulang setelah bolos dengan sukses, sebenernya sih dibilang bolos engga juga karena gue pake ijin resmi :p Nah, dalam perjalanan pulang tiba-tiba gue di-add sama yang namanya Nathanael. Gue udah ada firasat ini Nathan si cameraphobic dan ternyata emang dia! Singkat cerita contact-nya ilang semua. Kemudian si Maikel ngegreet gue, buat yang belom tau Maikel, mungkin cuplikan postingan dari blog kelas guee (penulisnya gue lohh). Atau bisa gue copas langsung deh..

Maikel yang Malang (dengan revisi)

Senin (14/11). Jika anda semua berkunjung ke 9B, lalu berjalan kira-kira 7 langkah belok kiri 2 langkah, anda akan menemukan sebuah meja. Pada baris keempat dari pintu, anda akan menemukan meja kedua dan ketiga pada baris itu berjarak jauh sekali. Tepat sekali, jarak kedua meja sengaja dibuat agar Michael Ricardo (14) dapat memasuki tempat duduknya yang kebetulan terpojok banget tanpa kendala (tanpa mengganggu teman-temannya.red).
Hari itu wajah Michael, atau biasa dipanggil Maikel, tampak sendu. “Gue males gambar,” katanya sambil menatap gambar rangkaian listrik di papan. Pandangannya menatap kosong pada papan tulis yang bergambar rangkaian-rangkaian listrik tanpa arti.
Tapi itu bukan inti dari artikel ini. Hari itu Maikel telah menjalani yang berat. Tampaknya keputusan Pak Agus (42) untuk menempatkannya di posisi itu adalah keputusan yang memberatkan dirinya. Bukan, bukan karena susah masuk. Tapi karena ia ditempatkan di belakang Dean.
Dean, yang belakangan diketahui bernama lengkap Julius Basilikus Dean Giovani Putra, kerap menyiksa Maikel sepanjang hari. Mulai dari mengambil pensil, mengambil penggaris, mengambil penghapus, memotong penghapus, mengancam untuk pergi ke CC, semua itu dilakukan Dean tanpa dasar. Maikel hanya bisa mendesah. Apa daya, Maikel hanya bisa diam. Ia tak kuasa untuk melawan.
Kini, Maikel hanya bisa berharap suatu saat nanti Dean akan bertobat. Atau setidaknya, Dean bisa sejenak melupakan penyiksaannya itu. Sampai saat itu tiba, Maikel hanya bisa bersabar.

Menurut Bu Emil, sebaiknya di dalam penulisan artikel itu gak boleh ada nama lengkap si reporter, cuma boleh inisial. Tapi kenapa disini gue terang-terangan menyebut nama penulisnya (yaitu gue sendiri)?! Karena gue percaya, gue percaya Maikel (atau Dean) gak akan menyiksa gue macem-macem dengan penulisan artikel ini. *pandangan licik pada Maikel yang melas banget mukanya*

Sekarang anak RCT udah pada bengal... Contohnya Nathan, yang sekarang kalo bbman senga banget. Terus ada Aldo, yang cuma nge-read kerjaannya. Lalu ada Rizky, yang selalu membubuhkan tanda baca titik (.) setiap kali nge-tweet atau bbman, bahkan tweet seperti: "Haha. RT @9Binfo: hai @rizkyjanuar_01 cie akhirnya annivnya lama" (ini hanya contoh) dipakein titik! Padahal dia ketawa tapi pake tanda titik. Mana Rizky yang lama yang ketawa terus?! Kenapa sekarang lo pake titik?!

Tetapi pengalaman chat sama Maikel kemaren mengindikasikan kalau ternyata dia juga berubah. Atau lebih tepatnya, ketularan Rizky.

Percakapan lain di-blur untuk masalah privasi. Ini kan bukan ajang stalking gratis..


MAIKEL JUGA PAKE TANDA TITIK! W('o'w) << ini bukan pesan tersirat seakan gue pengen bilang WOW.

Selain itu gue juga ada nanya kabar dia (basa basi padahal) dan gimana dia di SMA. Dia jawab, "Asik-asik aja." Apakah ini berarti Maikel gak di-bully lagi!? Terima kasih Tuhan, kasihMu nyata di hidup Maikel! Dan Dean! Karena sekarang Dean gapunya bahan bully-an lagi!

Dia juga ngomong kalo dia di 51 dan, "Biasa aja, masih gini-gini juga nilainya masih jelek." Gue langsung deja vu. Dia pernah ngomong sama gue pas lagi duduk bareng (yap, zaman artikel cuplikan diatas dibuat) dengan menyender di jendela memamerkan perutnya yang gede banget, kalo dia gak mau di swasta karena takut gak sanggup. Yang gue permasalahin sih bukan soal dia beneran gak masuk swasta tapi gue jadi kepikiran aja. Gila, itu udah kejadian setahun lalu dan gue masih inget rinciannya, tampang Maikel, pose dia yang biasa, seakan itu semua baru kemaren. Cepet banget. Sekarang juga, tau-tau semester pertama gue di SMA udah lewat aja.

Tapi sumpah, gue jadi kangen RCT banget, termasuk Maikel, Rian, Rizky dan homoannya si Nathan, bahkan Odilia Serphin. Gue juga baru tau kalo usn @SerphinSIP itu SIP-nya singkatan dari Serphin, I-blabla, sama Putri. So sweet kaleh:p

In short, gue kangen masa-masa SMP gue.. Sepotong conversation dengan seorang sahabat membuat kita harus mengakui, "Itu tuh, sekolah yang pertama kali gue masuk gue berasa kecil banget ini sekolah, yang catnya absurd warna abu, yang gitu-gitu aja, tapi akhirnya ngangenin juga." Meskipun melalui statement ini gak bikin gue mau dateng expo yaa, wkwk keingetan jaman dulu, merugi pas buka stand, sakiiiiiittttt. -_- Bahkan guru-gurunya, SMP Marsudirini itu ternyata punya guru-guru yang TOP deh yang susah dicari sekarang ini #promosi kalo dibandingin sih ya emang bagus ternyata.

HUAAAAAAAA anybody should start thinking about time machine!

Where is the Justice?

Beberapa hari ini (dan masih berlangsung ke beberapa hari ke depan) sekolah gue mengadakan acara classmeeting. Classmeeting adalah suatu acara untuk 'mempertemukan' masing-masing kelas dengan kelas lain dalam bentuk perlombaan olahraga. Biasanya gue excited banget dengan acara ini, karena gini-gini gue juga suka olahraga..

Gue udah menargetkan mau ikut cabang basket dan futsal. Tapi kalo lo memerhatikan, gue memasukan kata 'biasanya' di kalimat terakhir..

Yap, classmeeting kali ini itu booooooooooooooooooooooooring banget buat gue. Gue gak berpartisipasi di ajang manapun. Guess why? Karena peran cewek sangat dibatasi.

Bayangkan, untuk basket putra per kelas diambil 6 orang, tapi basket putri cuma 3 orang. Volley juga campuran, tapi ini fair karena cewek dan cowok masing-masing 3. Merasa ini parah? Eits tunggu dulu, futsal putri diambil 6 orang........................ per angkatan! Gue emang ditawarin ikut, tapi coba pikir. Kelas X ada 7 kelas, diambil cuma 6 orang. Pasti ada kelas yang berkorban dong? Nah gue gaenak kalo kelas gue diambil 2 orang.

Udah gitu dengan lomba yang cuman seemprit, sumpah gue heran kenapa acaranya sampai menyita waktu seperti jam belajar biasa, sampe jam 3! Gila, gue sekolah yang ada kerjaan aja udah bosen abis, ini, udah kelas dikunci, 3 jam?! Dafuq. Pake kek lapangan parkir depan. Susah amat jir. Takut banget murid kabur. Kalo acara lo menyenangkan juga gabakal gaada yang kabur.

Yang gue pertanyakan adalah, dimana emansipasi wanita ketika di jaman sekarang kalo masalah olahraga aja di-dominasi cowok-cowok yang nganggep, "Ah cewek ngapain sih." Without your mom who is I'm sure a woman, you won't even be able to move a muscle right now.

Kalo cowok aja boleh ngambil kerjaan cewek, kayak jadi koki, kenapa cewek ga boleh ambil bagian yang sama di bidang olahraga?!

Rabbit and Wolf

WARNING: bagi yang mengira ini adalah blog kumpulan cerita anak-anak kayak 'Snow White and 7 Dwarfes', maaf, Anda datang ke blog yang salah.

Pembicaraan dengan seorang teman tiba-tiba berkembang ke arah 'curcol'. Tentang bagaimana situasi jaman sekarang itu banyak 'hypocrite' berkeliaran.

Gue pernah baca (padahal baru tadi siang minjem :p) komik seorang temen gue yang-sekarang-katanya-bermetamorfosis-jadi-cantik-padahal-menurut-gue-mukanya-gitugitu-doang-dan-tingginya-gak-nambahnambah yang berjudul Doubt. Komik ini diawali dengan sebuah prolog yang menggambarkan bagaimana kira-kira cerita tersebut. Bayangkan begini, sekumpulan kelinci sedang bermain. Ternyata di antara kelinci-kelinci tersebut ada 'serigala' yang tiap malam diam-diam memakan seekor kelinci satu per satu. Para kelinci tersebut curiga dan mulai mencurigai seekor kelinci yang dianggap sebagai 'si serigala' dan membunuh kelinci yang dicurigai tersebut. Masalahnya, bagaimana jika kelinci yang sudah dibunuh tadi bukan serigalanya? Alhasil 'si serigala' masih berkeliaran dan membunuh semua kelinci tersebut hingga mati. Yaiyalah bunuh itu sampe mati..

Sebenernya hal ini terjadi di dunia nyata. Terjadi di kehidupan semua orang. Semua orang termasuk gue. Minus adegan bunuh-bunuhannya ya amitamit. Hanya saja di dunia nyata, bagi gue, serigala itu adalah orang-orang munafik yang mukanya kelinci tapi hatinya serigala. Yang statusnya baik tapi pikirannya serigala. They have different perception physically and mentally. Weird.

Sedangkan dengan kelinci yang dibunuh dari awal tadi, dialah yang jadi korban akibat kecurigaan itu semua. Difitnah. Bahkan bisa jadi sebetulnya di Doubt si Serigala yang memfitnah kelinci tersebut.. *ngarang*

Hem tapi intinya sih, you can't judge what looks good is good and what looks bad is bad. Hum.

Mungkin ada saatnya lo mencoba jadi lebih baik buat menghindari segala judge yang ditujukan ke lo. Tapi gimana kalo sebenernya semua judge berasal dari diri si Serigala? Yep, sometimes it's not because of the wrong people, but the judge do wrong. Like, how can we order a thief to judge in the court? Impossibruuu, due to lack of morality from the judge :)

Thursday, December 6, 2012

Spontaneous Trip

Hari ini gue ngaku dosa, nich.

Sebenernya pagi-pagi itu gue males bangettt tapi karena gue inget kata-kata gue ke Icha kemaren, "Inget Icha! Ini kewajiban kita sama Tuhan!" akhirnya gue dateng ke sekolah. Sebetulnya hari itu gue juga mau ke Prapatan sih, tapi kali ini gue gak semangat ke Prapatan.. Secara tujuan gue ke sana buat beli Drawing Pen gantiin punya Gaby yang tiba-tiba gak nyata abis gue pinjem... Padahal belom gue pake lohh!

Sehabis ngaku dosa (yang lama banget ngantrinya, hampir paling akhir kali..) tiba-tiba gue dan teman-teman dapat ilham buat ke McD. Kita mau ke McD Buaran sampe tiba-tiba Yola ngusulin buat ke Salemba. Akhirnya gue ngajak Chatrine juga. Dia sebenernya gak ngaku dosa hari itu tapi tadi paginya ngajakin jalan mulu, kasihan dia tak ada teman..

Pas mau berangkat ke McD Salemba... Guess what, ternyata Yola gak ikut! Dia cuma ngusulin doang ternyata, siake. Tapi karena udah keburu ngajak Chatrine yaudah terpaksa kita tetep ke Salemba dong. Di perjalanan turun kita juga ketemu Pak Roy yang kasian banget... Murid-muridnya pada gak dateng hahahaha dan dia kayaknya hopeless deh dengan Sigulempong, sampe akhirnya.. Ya gitu deh :p

Mati Lampu

Hari ini akhirnya ujian selesai!!!

Sebenernya sih gue gak begitu seneng, soalnya dari hasil yang udah keluar, kok nilai gue jelek banget.. Gue gatau sih ini salah siapa, soalnya kayaknya aneh aja:/ Padahal gue udah begadang terus loh tiap hari buat belajar... *uhuk*

Tapi yasudahlah, yang penting ujian udah selesai! *yey* Dan gue ga begadang lagiiiii

Hari ini gue pulang sekolah langsung buka komputer. Niatan awalnya sih mau ngeblog tapi seperti biasa gue teralihkan oleh hal-hal lain saat tiba-tiba..... mati lampu.