Tuesday, November 20, 2012

Rangkuman Biologi SMA X

all credit goes to @amknana :3


FUNGI

Ciri Jamur
Eukariotik, memiliki dinding sel dari kitin, namun tidak memiliki klorofil. Beberapa memiliki pigmen warna seperti pada Amanita muscaria.

Ciri Tubuh
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Contoh uniseluler: Saccharomyces (khamir).
Bentuk tubuh bisa oval pada jamur uniseluler sampai benang atau membentuk tubuh buah pada jamur multiseluler. Tubuh buah memiliki bentuk beragam seperti: mangkuk, payung, lingkaran, kuping, bulat.
Jamur multiseluler memiliki sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa (jamak: hifae). Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar sel yang disebut septum (jamak: septa). Septa memiliki celah sehingga sitoplasma antar sel yang satu dengan yang lainnya dapat berhubungan. Hifa tanpa septa disebut hifa senositik. Hifa berfungsi menyerap makanan.
Hifa jamur bercabang dan berjalinan membentuk miselium (jamak: misela). Miselium yang menyerap makanan disebut miselium vegetatif dan miselium untuk reproduksi disebut miselium generatif. Pada miselium vegetatif, terkadang ada yang memiliki houstorium yang dapat menembus sel inangnya.

Cara Hidup
Jamur menyerap zat organik di sekitarnya. Zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh enzim yang dikeluarkan jamur. penguraian atau pencernaan zat organik di luar sel disebut pencernaan ekstraseluler. Bahan organik yang diserap selain digunakan untuk kelangsungan hidupnya juga disimpan dalam bentuk glikogen.

Saprofit:    Memperoleh zat organik dari sisa organisme mati. Dekomposer. Pelapukan & pembusukan.
Parasit:     Memperoleh zat organik dari organisme hidup.
Mutual:     Jamur bersimbiosis dengan ganggang hijau biru = lumut kerak. Dengan akar tanaman tingkat tinggi = mikoriza.

Habitat
Di darat: terestrial.

Reproduksi
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler, serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual  (spora vegetatif) pada jamur multi seluler. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Sporangiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung spongiofor (struktur yang mendukung sporangium). Konidiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (struktis yang mendukung konidiosporangium).
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan secara singami (penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis). Singami terdiri dari dua tahap yaitu plasmogami (penyatuan plasma sek) dan kariogami (penyatuan inti sel). Plasmogami menghasilkan sel atau hifa berinti dua (dikarion) yang haploid (n). Sel atau hifa dikarion haploid ini melebur membentuk keturunan berinti satu (monokarion) yang diploid (2n). Spora aseksual dapat berupa zigospora, askospora, dan basidiospora.



Klasifikasi Jamur

Zygomycota
Aseksual : fragmentasi miselium
                    spora aseksual zigosporangium
Seksual   : perkawinan hifa zigospora
Rhizopus oryzae, Mucor javanicus, Rhizopus stolonifer,Pilobolus.

Ascomycota
Aseksual : konidiofor (konidiospora)
©     uniseluler: membentuk tunas / kuncup
©     mulltiseluler: fragmentasi miselium & konidiospora
Seksual   : perkawinan hifa askospora
                    ada trikogin, anteridium, dan askogonium
Saccharomyces cerreviceae, Saccharomyces ellipsoideus, Neurospora crassa, Venturia inaequalis

Basidiomycota (multiseluler)
Aseksual : spora konidia
Seksual   : perkawinan hifa → basidiospora
Auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvacea (jamur merang), dan Lentinulla endodes (jamur shitake, sake Jepang), Ganoderma (jamur kayu), Puccinia graminis (jamur karat), Amanita muscaria (menyebabkan halusinasi jika dimakan).

Deuteromycetes
Penyakit panu, kurap.
Monilla sitophila Neurospora crassa
Aspergillus menjadi Eurotium, Candida menjadi Pichia, dan Penicillium menjadi Talaromyces.


Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteoromycota
Hifa
Tidak bersekat / senositik
Bersekat
Spora aseksual
Sporangiospora
Konidiospora / konidia
Spora seksual
Zygospora
Askospora, jumlahnya 8 per askus.
Basidiospora, jumlahnya 4 per kantung basidium.
Belum diketahui. Merupakan jamur imperfecti (tidak sempurna

Lumut Kerak lichen
Simbiosis jamur Ascomycota, basidiomycota, dan Deuteromycota dengan Cyanobacterium atau ganggang hijau uniseluler. Jamur memperoleh hasil fontosintesis dan jamur menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacterium. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi badan vegetatif atau dengan struktur yang disebut soredia. Soredia merupakan struktur halus berisi sel fotosintetik yang diselubungi hifa. Reproduksi seksual dengan askospora atau basidiospora, tapi tidak membentuk lumut kerak baru.

Mikoriza
Simbiosis mutualisme antara jamur dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Jamur memperoleh gula dan asam amino. Tanaman tingkat tinggi memperoleh air dan mineral (terutama fosfor), mendapat hormon pertumbuhan, dan perlindungan dari infeksi mikroorganisme. Tumbuhan dengan mikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dan suhu yang ekstrim. Mikoriza dibedakan menjadi endomikoriza dan ektomikoriza.

No comments:

Post a Comment